Pertanianku – Selain hemat lahan, pembenihan merupakan segmen budi daya yang hemat modal. Hal itu tentu saja bisa karena untuk memulainya tidak membutuhkan modal yang besar. Jadi, bagi yang bermodal pas-pasan tidak perlu khawatir atau menjadikannya sebagai suatu halangan. Diiringi niat yang kuat, usaha dapat segera dijalankan, misalnya memulai usaha dengan skala kecil terlebih dahulu. Bahkan, tahap ini justru bisa dijadikan sebagai pembelajaran, sebelum mengembangkan dengan skala yang lebih besar.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bisnis benih itu lebih hemat lahan. Keadaan itu menjadikan biaya untuk penyediaan lahan juga bisa lebih hemat. Bahkan, tidak ada biaya yang dikeluarkan jika menggunakan lahan di sekitar rumah. Dengan demikian, modal yang ada dapat digunakan untuk keperluan lain, misalnya membangun fasilitas produksi, menyediakan sarana dan prasarana produksi, atau justru memperbesar skala usaha.
Selain hemat biaya penyediaan lahan, bisnis benih juga hemat dalam penyediaan fasilitas produksi. Tentu saja hal tersebut harus disesuaikan dengan keadaan lahan. Kolam yang dibutuhkan dalam segmen pembenihan tidak perlu luas, cukup beberapa meter persegi saja. Bahan yang digunakan untuk membuat kolam juga tidak perlu yang mahal, cukup dengan kolam tanah atau kolam terpal.
Bangunan pembenihan (hatchery) juga tidak perlu terlalu besar. Misalnya pada pembenihan lobster air tawar, kolam yang dibutuhkan cukup berukuran 5—6 m2. Benih lobster yang berukuran kecil hanya membutuhkan ruang gerak yang tidak terlalu luas, yang penting ada shelter sebagai tempat persembunyiannya.
Penghematan juga terjadi dalam Penyediaan sarana produksi, terutama pakan. Berbeda dengan pembesaran yang memang bertujuan untuk membesarkan ikan sehingga jumlah kebutuhannya juga menjadi lebih banyak. Sudah merupakan rahasia umum bahwa kebutuhan pakan dalam pembesaran ikan mencapai 70%, bahkan lebih.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Benih Ikan Konsumsi