Pertanianku – Metode pertanian yang satu ini bisa jadi salah satu alternatif pilihan bercocok tanam. Selain itu, hidroponik juga sebagai salah satu cara mendorong sektor pertanian di wilayah kering. Pasalnya, metode pertanian satu ini tidak memerlukan tanah sebagai media bercocok tanam.

Manajemen tanam hidroponik, yakni menggunakan air sebagai media tumbuhnya tanaman, tapi jumlah air yang diperlukan juga tidak banyak.
“Itu bagus untuk lahan sulit air karena diserap hanya seperlunya,” terang Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Bandel Hartoko dalam acara lokakarya media, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, air dan nutrisi merupakan hal penting bagi tanaman hidroponik yang penyerapannya jauh lebih efektif. Air yang dialirkan nantinya akan terus berputar untuk menyalurkan nutrisi pada tanaman lain. Sementara, penyiraman yang dilakukan pada pertanian konvensional justru membuat air terbuang ke tanah atau menguap.
Terdapat sejumlah hal penting yang perlu diketahui oleh petani di daerah kering yang ingin menerapkan sistem hidroponik, yakni pilihan tanaman. Seperti di wilayah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dinilai baik mengembangkan melon hidroponik. Hal ini karena cuaca panas akan menghasilkan rasa buah melon lebih manis.
Seorang mahasiswa asal NTT yang tengah mempelajari hidroponik di BBPP Lembang sempat mengusulkan ide pemasangan double screen UV pada rumah kaca hidroponik. Hal tersebut diharapkan mampu meminimalisir paparan intensitas uv. Ide tersebut disambut baik oleh BBPP Lembang meski pihaknya belum melakukan uji coba berkelanjutan.