Hippoplast, Media Tanam Hidroponik dari Sampah Plastik

Pertanianku – Membuat polybag dari sampah plastik sudah biasa. Namun, siapa sangka sampah plastik bisa dijadikan media tanam? Adalah Puji Heru Sulistiyono, warga Sleman, yang berhasil memanfaatkan sampah plastik seperti kresek bekas dan tempat air kemasan untuk dijadikan media tanam untuk tanaman hidroponik.

Hippoplast

“Saat kuliah MIPA Fisika UGM tahun 1983, saya mulai tertarik dengan plastik. Melihat sifat dari plastik itu kedap air dan udara, maka saya coba bereksperimen dengan sampah plastik,” ujarnya kepada KRjogja.com

Media tanam yang ia beri nama Hippoplast tersebut mempunyai dua jenis. Jenis pertama berbahan kresek bekas yang dibentuk menjadi bulatan-buatan kecil seperti kelereng. Bulatan-bulatan tersebut direkatkan dengan api kemudian direndam di dalam larutan air dan pupuk (nutrisi). Proses tersebut berlangsung sampai larutan nutrisi terjebak di dalam bulatan-bulatan plastik. Selepas itu, bulatan-bulatan plastik tersebut bisa digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hidroponik. Akan tetapi, menurutnya, lebih baik jika Hippoplast tersebut hanya digunakan untuk tanaman hias.

Adapun jenis kedua terbuat dari tutup gelas minuman kemasan atau bungkus makanan ringan yang dipotong memanjang seperti serat-serat. Bahan-bahan tersebut dijadikan semacam sekam arang sintetis yang fungsinya menjebak larutan nutrisi. Sama seperti jenis yang pertama, Puji pun menyarankan supaya Hippoplast ini digunakan untuk tanaman hias saja.

“Tanaman apapun bisa hidup dengan media itu. Sebab, ada larutan nutrisi yang sudah terjebak dalam plastik. Jika sampah plastik ya hanya perlu kita siram saja dengan air. Tanaman seperti gelombang cinta atau tanaman hias lain bisa hidup. Tujuan saya, ada gerakan dari masyarakat yang ikut memanfaatkan sampah plastik jadi sesuatu yang bernilai. Ya itung-itung, kita bisa mengurangi timbunan sampah plastik di tempat pembuangan akhir (TPA),” ungkap Puji sebagaimana dilansir KRJogja.com.