Pertanianku — Tempe merupakan salah satu bahan makanan yang disukai semua orang. Ada beragam kreasi menu yang bisa diolah dari produk fermentasi ini. Apakah Anda tahu bagaimana cara membuat tempe? Dengan membuatnya sendiri, Anda jadi tidak perlu membeli tempe di luaran dan bisa menjamin kalau tempe yang Anda buat benar-benar menyehatkan.

- Bersihkan dan rendam kedelai
Kedelai perlu dicuci dulu agar kotoran seperti tanah, kerikil, dan ranting hilang. Setelah itu, rendam kedelai selama 12—18 jam dengan air dingin. Pastikan seluruh kedelai terendam sempurna. Fungsinya, agar kedelai jadi lebih lunak dan mempercepat proses perebusan. Selagi direndam, remas kedelai sesekali agar kulit ari terlepas. Anda juga bisa tambahkan biji-bijian untuk tingkatkan kandungan gizi.
- Buang kulit dan rebus kedelai
Pilih dan buang kulit ari yang terlepas. Agar lebih cepat, lakukan dengan cara diayak. Kemudian, cuci kembali hingga bersih. Setelah dipastikan bersih, rebus kedelai selama 30—45 menit. Kedelai harus dimasak sampai lunak supaya tempe yang dihasilkan tidak keras. Ingat, gunakan air yang bersih dan bebas kaporit.
Tahap selanjutnya adalah pendinginan. Kedelai dikeringkan dan didinginkan menggunakan saringan dan kipas angin. Tujuannya, agar ragi dapat berfermentasi dengan baik.
- Beri ragi tempe
Kedelai harus benar-benar kering dan dingin sebelum diberi ragi. Jika masih panas, mikroorganisme akan mati. Proses selanjutnya, campur dan aduk rata kedelai dengan ragi. Ingat perbandingannya, kedelai 1 kg butuh ragi tempe sebanyak 1 sendok makan.
- Bungkus dan fermentasikan
Bungkus kedelai dalam wadah kedap udara, misalnya daun pisang atau plastik. Jika pakai plastik, bolongi sedikit agar ada sirkulasi udara pada kedelai. Proses fermentasi terjadi pada penyimpanan suhu ruang selama 24—48 jam.
Jaga suhu ruangan Anda, suhu terlalu panas bisa buat spora mati. Sebaliknya, suhu terlalu dingin buat jamur tidak tumbuh. Tempe juga tidak boleh ditumpuk karena fermentasi hasilkan udara panas. Rajin cek tempe Anda untuk pastikan sirkulasi udara berjalan baik.
- Lebih awet dalam kulkas
Setelah 48 jam, cek tempe Anda. Jika sudah padat dan berbau khas, proses fermentasi sudah selesai dan berhasil. Tempe tersebut bisa langsung dimakan, atau disimpan dahulu. Agar awet, simpan tempe dalam kulkas.