Pertanianku – Hormon tanaman atau ZPT (zat pengatur tumbuh) seperti auksin, etilen, dan giberilin merupakan senyawa kimia yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jaringan tanaman. Secara alami, hormon itu dapat diproduksi sendiri oleh tanaman itu sendiri untuk keperluanmengatur pertumbuhannya. Sebagai hormon pemacu, pemberiannya harus hati-hati karena aplikasi yang salah dapat berakibat buruk pada tanaman. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) yang beredar di pasar antara lain Atonik (untuk jambu, belimbing, jeruk, dan lain-lain), Cultar, Goldstar, Patrol (untuk mangga dan apel), serta Dekamon dan Hobsanol (untuk semua jenis buah).
Tanaman yang akan dirangsang dengan hormon buatan mutlak harus dalam kondisi sehat, sudah dewasa, dan bagus pertumbuhan vegetatifnya. Dalam pemberian ZPT harus diimbangi dengan pemupukan dan penyiraman yang cukup.
Perlakuan dengan ZPT juga dapat merangsang pembesaran dan produktivitas buah sehingga buah yang dihasilkan tanaman bisa lebih lebat, besar, manis, dan menarik penampilannya. Perlakuan ini harus diimbangi juga dengan pemupukan dan penyiraman tanaman yang dilakukan secara intensif.
Tanaman dapat disemprot dengan ZPT setelah umurnya di atas 3—4 bulan tumbuh di pot atau sudah beradaptasi bagus dengan lingkungan tumbuhnya. Penyemprotan dilakukan pada saat bunga menjelang muncul dan setelah buah terbentuk sebesar biji kacang. Bila menggunakan Atonik, dosisnya 1 cc dicampur dengan 2 liter air. Hormon sintetik atau ZPT tiruan seperti Hobsanol sudah banyak digunakan pada anggur dan mangga agar berbuah di luar musim.
Bahan tersebut dilarutkan dalam air, kemudian disemprotkan pada tajuk tanaman secara merata atau larutan itu disiramkan pada media tanam. Pemberiannya pada saat tunas berhenti tumbuh dan diulang kembali 2—3 minggu kemudian. Perlakuan ini sangat efektif untuk merangsang tanaman cepat berbunga.
Sumber: Buku Tips Membuahkan Tanaman dalam Pot