Pertanianku — Pada 2018 dikabarkan seseorang sudah membuang ikan arapaima gigas ke Sungai Brantas. Sontak hal tersebut menyebabkan masyarakat heboh. Pasalnya, ikan tersebut tidak diperbolehkan ada di sungai Indonesia.
![ikan arapaima gigas](https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2020/11/Ikan-Arapaima-Gigas-Predator-yang-Tidak-Boleh-Berada-di-Perairan-Indonesia.jpg)
Arapaima gigas berasal dari Sungai Amazon, Brazil, ikan ini termasuk ikan karnivora yang memangsa ikan lain sebagai pakannya. Selain hewan yang berada di dalam sungai, ikan predator ini juga memangsa hewan darat yang berada di dekat perairan seperti serangga dan unggas.
Arapaima merupakan ikan air tawar terbesar di dunia, panjang tubuhnya bisa mencapai 3—4,5 meter dengan bobot yang mencapai ratusan kilogram. Karena predikatnya sebagai ikan predator air tawar terbesar, harga arapaima dewasa bisa mencapai belasan juta rupiah. Banyak kolektor ikan predator di berbagai negara yang ingin memelihara ikan ini.
Tahukah Anda bahwa ikan arapaima merupakan salah satu dari 152 ekor jenis ikan yang dilarang masuk Indonesia. Hal ini karena sifatnya yang rakus dan bisa memangsa apa saja sehingga dikhawatirkan bisa merusak keseimbangan ekosistem di Indonesia. Apalagi, jika ikan predator ini dilepas di sungai-sungai Indonesia.
Sifatnya yang rakus mampu memangsa semua ikan yang berada di dalam sungai atau danau sehingga sumber mata pencaharian nelayan bisa menghilang.
Karena sudah termasuk sebagai ikan terlarang, bagi mereka yang memelihara apalagi sampai melepas di sungai, bisa mendapatkan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Pelaku akan dikenakan hukuman penjara selama 6 tahun dan didenda sebanyak Rp1,5 miliar.
Jika Anda melihat kehadiran ikan arapaima di sungai atau danau, Anda wajib melapor kepada pihak berwajib. Nantinya, pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Pengawasan Hasil Ikan (BKIPM) akan ditugaskan menangkap ikan tersebut untuk dimusnahkan.
Sosok ikan predator ini mirip seperti arwana. Sering disebut sebagai ikan pirarucu yang artinya ikan merah karena sisik ikan predator yang rakus tersebut berwarna merah.