Pertanianku — Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata Blkr.) digemari oleh masyarakat Indonesia karena bisa diolah menjadi berbagai sajian masakan yang lezat dan bergizi tinggi. Mungkin sebagian dari Anda hanya pernah mendengar nama ikan ini, tetapi belum pernah mencicipinya.
Bentuk ikan betutu mirip seperti ikan purba. Secara penampilan ikan ini memang terlihat agak menyeramkan dan memiliki bentuk tubuh yang agak gilik dengan perbandingan panjang 5—6 kali dari tinggi tubuhnya. Bentuk kepala ikan gepeng meruncing dengan bagian mata yang tampak menonjol keluar serta dihiasi dengan bentuk bibir bawah yang lebih panjang dibandingkan dengan bibir bagian atas.
Betutu merupakan ikan karnivora karena memiliki gigi taring pada barisan gigi di rahangnya. Betutu lebih senang dengan kondisi perairan yang dasarnya lumpur atau ada tumbuhan air. Lokasi tersebut sering digunakan betutu untuk berlindung atau membenamkan diri. Selain itu, tanaman air berfungsi sebagai tempat untuk pemijahan dan menempelkan telurnya. Tanaman air yang disukai betutu adalah eceng gondok, kayu apu, kangkung, dan ganggang.
Ikan ini juga senang dengan tempat yang memiliki naungan seperti lubang atau lorong berbentuk lubang bambu, pipa paralon, dan tumpukan kayu atau bebatuan.
Betutu sangat senang berdiam diri dalam jangka waktu yang lama. Sifatnya yang pasif sering dianggap sebagai ikan yang jinak. Sangat jarang ditemukan betutu yang berenang di permukaan air, kecuali dalam kondisi tertentu seperti kondisi lingkungan yang tidak cocok atau ikan sedang terserang penyakit.
Meski terlihat pasif, ikan betutu dapat bergerak cepat dan berhenti secara mendadak saat mengejar mangsanya.
Sifatnya yang pasif membuat ikan ini disebut sebagai ikan malas atau ikan bodoh. Namun, selain dua nama itu, ikan betutu juga memiliki nama panggilan lain, seperti ikan bakut, ikan bakukkut, ikan belantok, ikan ketutu, ikan hantu (Malaysia), son hock (Cina), dan pla bu sai (Thailand). Nama internasional betutu adalah marbled goby atau sand goby.
Spesies ikan betutu yang kemungkinan bisa Anda jumpai di antaranya Oxyeleotris marmorata, O. sinelatus, O. heterodon, O. fembriatus, O. urophthalmus, dan O. ereuntris.
Ikan dapat hidup pada suhu 19—30°C. Sebetulnya, ikan ini masih bisa bertahan pada suhu yang lebih rendah dari itu.
