Pertanianku — Ikan capungan banggai atau Pterapongon kauderni diberi nama banggai karena habitat asli ikan hias yang cantik ini ada di Kepulauan Banggai. Ikan ini merupakan endemik kebanggaan Nusantara karena kecantikannya. Namun, ikan hias yang berukuran kecil ini sudah menjadi ikan yang dilindungi secara terbatas karena jumlah populasinya yang semakin berkurang.

Penangkapan yang dilakukan secara masif tanpa adanya pemahaman yang baik membuat ikan capungan banggai berada di ambang kepunahan. Di Amerika, satu ekor ikan ini mencapai Rp1—Rp3 juta. Oleh karena nilai ekonomi ikan ini sangat tinggi, menyebabkan penangkapannya menjadi sangat masif,
Selain itu, penyebab berkurangnya populasi ikan hias ini di habitat aslinya adalah karena penangkapan bulu babi yang merupakan asosiasi ikan banggai.
Pada 2018, Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KKP) melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 49/KEPMEN-KP/2018 menetapkan ikan capungan banggai sebagai jenis ikan dilindungi secara terbatas.
Pembatasan yang ditetapkan oleh pemerintah bertujuan untuk menjaga keberlangsungan populasi ikan banggai agar masih bisa tetap dikenal oleh generasi selanjutnya sebagai salah satu keanekaragaman fauna asli Indonesia.
Ikan banggai pertama kali ditemukan di Pulau Banggai pada 1920. Meskipun ikan banggai merupakan endemik Banggai, ikan ini sudah bisa ditemukan di berbagai perairan Nusantara, seperti Luwuk, Bitung, Ambon, Kendari, Teluk Palu, dan Gili Manuk. Hal ini karena perdagangan ikan banggai sudah mencakup wilayah tersebut.
Namun, ikan capungan banggai yang berada di Kepulauan Banggai memiliki struktur genetika tertinggi dan memiliki corak warna yang lebih khas dibanding ikan banggai yang berada di luar daerah Banggai.
Ikan ini hidup berkelompok di perairan yang relatif dangkal, hanya di kedalaman 0,5—5 m dan hanya menghasilkan sebanyak 60 ekor juvenir sepanjang tahunya. Ikan hias asal Banggai ini hidup berasosiasi dengan bulu babi dan anemon laut.
Salah satu upaya menjaga kelestarian ikan banggai adalah budidaya. Ikan ini diketahui sudah berhasil dibudidayakan secara massal. Salah satu lokasi budidaya ikan capungan banggai adalah Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.