Pertanianku — Grand City Convex, Surabaya, Jawa Timur, menjadi tempat penyelenggaraan Indo Livestock Series 2019 tahun ini. Pameran terintegrasi ini merupakan peluang besar bidang peternakan. Selain itu, sebagai ajang promosi dan alih teknologi bagi para pelaku industri peternakan serta wadah memperkuat kapasitas industri peternakan dalam negeri.
Indo Livestock Series yang berlangsung selama 3 hari, yakni 3—5 Juli 2019 diperuntukkan bagi seluruh pihak yang terlibat dalam usaha bidang peternakan seperti pengusaha, peneliti, produsen pakan ternak, pakar kesehatan hewan, serta lembaga dan instansi pemerintah.
Agung Wicaksono, Project Manager PT Napindo Media Ashatama selaku penyelenggara event Indo Livestock Series ini menyebutkan pameran ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta pameran dari 25 negara.
“Kita ada paviliun dalam negeri seperti Paviliun Ekspor Peternakan yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah informasi dan promosi produk-produk peternakan yang sudah dieskpor. Ada juga Paviliun UMKM Peternakan yang akan dimanfaatkan oleh Unit Pengolahan Hasil Peternakan binaan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, serta Paviliun KUR (Kredit Usaha Rakyat) Peternakan dan Perikanan Rakyat sebagai sarana sosialisasi KUR kepada para pengunjung yang hadir selama masa pameran,” jelas Agung.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita menyebutkan bahwa pertumbuhan subsektor peternakan Indonesia cenderung naik dan tentunya ini menggembirakan.
Pada periode 2015—2018 pertumbuhan produksi daging sebesar 17,6 persen per tahun, susu 8,5 persen per tahun, dan telur 17,5 persen per tahun. Eskpor produk peternakan pada periode yang sama juga meningkat 44,5 persen per tahun.
Demikian pula dengan akumulasi peningkatan investasi usaha peternakan yang meningkat Rp541,04 miliar. Selain itu, akumulasi Pendapatan Domsestik Bruto (PDB) subsektor peternakan meningkat 13,3 persen atau senilai Rp155,15 triliun.
Hal yang sama juga terjadi pada serapan tenaga kerja subsektor peternakan tumbuh sebesar 22,27 persen atau 1,04 juta orang pada 2015—2018 menjadi 4.831.210 orang.
Ketut menyambut baik Indo Livestock Series ini karena akan berkontribusi positif terhadap perkembangan bidang peternakan di Indonesia.
“Mengingat Indo Livestock akan dihadiri oleh para pembuat keputusan dan pembeli nasional dan internasional, apalagi dengan target lebih dari 12.000 pengunjung serta lebih dari 250 peserta pameran dari puluhan negara, maka acara ini menawarkan peluang yang sangat besar bagi kemajuan bidang peternakan dan kesehatan hewan,” ungkap Ketut.