Indonesia Ekspor 14 Juta Setek Bunga Krisan ke Jepang

Pertanianku — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali melepas ekspor hortikultura. Kali ini, Indonesia ekspor 14 juta setek bunga krisan ke Jepang. Selain itu, 60 ton teh hitam turut diberangkatkan menuju Taiwan, Malaysia, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Tazikistan.

Indonesia Ekspor 14 Juta Setek Bunga Krisan ke Jepang
Foto: Pixabay

Sejalan dengan itu, Amran juga melepas bantuan ke petani Cianjur sebanyak 58 truk yang terdiri atas benih padi, jagung pakan, jagung manis, kedelai, bawang putih, kangkung, cabai rawit, bibit manggis, alpukat, kopi, bibit ayam (DOC) plus kandang, obat-obatan dan pakan, juga kambing. Di samping itu, bantuan berupa green house dan alat mesin pertanian, meliputi power trasher, cultivator, traktor, dan motor roda tiga pun diberikan.

“Kami diperintahkan Bapak Presiden Jokowi ke Cianjur. Lihat pertanian dan petani Cianjur karena 80 persen bergerak di sektor pertanian sehingga dapat mengetahui persis apa masih perlu dibantu. Bantuan langsung kami serahkan semuanya ke petani di lokasi acara ini,” kata Mentan Amran melalui keterangan resmi, Rabu (20/3).

Bupati Cianjur Herman Suherman mengaparesiasi dan mendukung penuh kebijakan dan program pertanian yang digagas Kementan untuk memajukan pertanian Kabupaten Cianjur. Hingga kini, jumlah bantuan pertanian ke Kabupaten Cianjur sangat banyak sehingga tidak terhitung. Ini yang membuat Cianjur menjadi salah satu sentra produksi pertanian.

“Jadi, kami yakin kunjungan kerja Bapak Menteri ini bakal memajukan lagi sektor pertanian kami,” ujarnya.

Dirjen Hortikultura Suwandi menambahkan, capaian ekspor komoditas hortikultura selama 2018 sangat membanggakan. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspornya sebesar 435.328 ton senilai Rp6,27 triliun.

“Khusus ekspor bunga krisan 2018 sebesar 59,1 ton dan senilai Rp11,7 miliar dan tanaman hias 2018 sebesar 4.675 ton,” ujarnya.

Selain Jepang, tujuan ekspor krisan selama ini adalah Kuwait, Malaysia, dan Singapura.

Menurut Suwandi, dipilihnya Ciherang sebagai lokasi pemberian bantuan dikarenakan daerah Cianjur sebagai sentra sayuran dan memiliki prospek sangat bagus di krisan. Dia juga meyakini, Cianjur mampu menjadi kontributor lumbung pangan 2045.

“Kami juga dorong pertanian di Jawa Barat, baik aspek hulu ke hilir, pascapanen maupun tata niaganya. Kita dorong untuk membentuk pasar lelang, kelompok tani ataupun gapoktan membentuk koperasi, tingkatkan efisiensi biayanya agar produknya lebih kompetitif,” tambahnya.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Supriatna Hasan menyatakan, ekspor krisan cukup bagus di wilayah ini. Frekuensi rata-rata per bulan empat kali pemberangkatan dengan volume 2—3 juta setek, terdiri dari kurang lebih 20 varietas dan seluruhnya berasal krisan dari Cianjur.

“Kami mendukung sekali untuk komoditas unggulan florikultura ini. Krisan banyak tersebar di Kecamatan Sukaresmi dan Cugenang seluas 30 sampai 40 hektare. Secara kualitas, krisan kami unggul namun secara jumlah masih perlu terus ditingkatkan,” ujar Hasan.