Induksi Pembungaan Mekanis, Lakukan dengan Cara Ini

Pertanianku — Saat membudidayakan tanaman, tak semuanya bisa mengalami fase pembungaan dengan lancar. Beberapa cara induksi pembungaan diperlukan untuk merangsang tanaman mencapai fase tersebut. Ada cara mekanis dan ada pula cara kimia.

cara induksi pembungaan
Foto: freepik

Secara kimia, Anda bisa menggunakan zat penginduksi tanaman agar lebih cepat berbunga. Zat tersebut disebut juga sebagai zat pengatur tumbuh atau ZPT. Jenisnya beragam antara lain naphtaleine acetic acid (NAA), auxin, giberelin, paklobutrazol, dan potasium klorat.

Kelebihan induksi pembungaan secara kimia, yaitu bisa menginduksi dengan lebih pasti. Sayangnya, cara ini tidak dianjurkan pada beberapa jenis tanaman karena bisa menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia. Salah satu tanaman yang sebaiknya tidak diinduksi secara kimia adalah pohon jeruk.

Induksi pembungaan secara kimia juga punya kelemahan. Tanaman setiap hari akan terlihat merana ditandai dengan kerontokan daun dan ranting yang mengerut. Ranting tersebut akan mudah patah. Dalam jangka waktu dan dosis yang membahayakan, cara ini bisa menyebabkan tanaman mati.

Cara kedua adalah dengan induksi pembungaan mekanis. Secara mekanis, berikut beberapa langkah yang bisa Anda coba.

Pengeratan batang atau cabang

Cara ini dilakukan dengan mengerat pembuluh kulit pohon, atau yang juga disebut sebagai pembuluh floem. Pengeratan dilakukan secara melingkar pada lingkaran pohon hingga terlihat pembuluh xylem atau pembuluh kayu pohon.

Pemangkasan cabang

Cara ini disebut juga dengan cara pruning. Pemangkasan dilakukan pada cabang dan ranting hingga didapatkan pohon yang tidak terlalu lebat. Pemangkasan ini akan menyisakan hanya beberapa dahan dan cabang utama pohon.

Pelukaan

Hampir sama dengan pengeratan batang, cara pelukaan dilakukan dengan melukai pembuluh floem dengan benda tajam. Namun, bentuk pelukaan ini bisa bermacam-macam. Anda bisa melakukan pengerokan, pencacahan, pemakuan, atau hanya pengirisan kulit kayu.

Pengikatan

Cara ini dilakukan dengan mengikat erat pohon dengan kawat. Alhasil, transpor hasil fotosintesis pada pembuluh floem akan terhambat.

Pengeringan

Cara terakhir ini dilakukan dengan mengeringkan lahan dalam waktu tertentu. Jika sudah terjadi pembungaan, pengairan dilakukan kembali hingga jenuh. Cara ini disebut juga sebagai stressing air.

Cara-cara di atas dapat dilakukan masing-masing atau dikombinasikan beberapa cara sekaligus. Misalnya pada pohon jeruk, induksi pembungaan mekanis dilakukan dengan pengeringan, pemangkasan, dan pengeringan.