Industri Olahan Kelapa Asal Indonesia Tembus Pasar Global

Pertanianku — Tercatat di Badan Karantina Pertanian ada 13 ragam komoditas olahan kelapa yang dilirik oleh pasar global. Pemasarannya pun sudah tembus ke berbagai negara di lintas benua, seperti Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Hampir seluruh bagian kelapa asal Indonesia sudah diekspor ke luar negeri, seperti daging kelapa, air kelapa, tempurung kelapa, dan serabut kelapa.

olahan kelapa
foto: pertanianku

Produktivitas kelapa di Indonesia sangat tinggi karena memiliki garis pantai yang cukup panjang. Kualitas produk yang dihasilkan pun sangat bagus. Selain itu, Indonesia sudah mulai menerapkan persyaratan teknis untuk produk yang akan diekspor. Tujuannya, menjadikan produk ini laris dan mudah diserap oleh konsumen di berbagai negara.

“Tidak hanya produktivitasnya yang tinggi, kualitas serta terpenuhinya persyaratan teknis negara tujuan yang menjadikan produk ini laris di banyak negara,” tutur Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian, seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Saat ini Mentan Syahrul Yasin Limpo sedang mengarahkan eksportasi produk pertanian dalam bentuk jadi atau minimal setengah jadi. Hal tersebut bertujuan melakukan hilirisasi terhadap produk ekspor. Saat ini, komoditas kelapa sudah mulai menunjukkan keberhasilan tersebut.

Dari sistem IQFAS tercatat produk olahan kelapa pada Januari—Mei 2020 sudah berhasil diekspor sebanyak 463,5 ribu ton ke puluhan negara di lintas benua.

Selain Indonesia, ada 4 negara lain yang menjadi negara pengekspor kelapa, yaitu Filipina, India, Brazil, dan Srilanka. Namun, berdasarkan catatan dari Barantan, sepanjang 2020 India mengimpor olahan kelapa dari Indonesia sebanyak 59,3 ton, Brazil 1,2 ribu ton, Srilanka 169,6 ribu ton, dan Filipina sebanyak 65,5 ribu ton.

Hal tersebut berarti bahwa saat ini Indonesia sedang menduduki posisi nomor satu sebagai negara pengekspor kelapa di tengah kenaikan tren olahan kelapa.

Kepala Karantina Pertanian Batam, Joni Anwar, mengatakan permintaan sertifikasi ekspor kelapa di wilayahnya meningkat di masa pandemi. Tercatat sebanyak 50 persen lebih tinggi dari periode yang sama di tahun lalu.

Dari sistem yang dimiliki pihaknya, pada triwulan pertama di 2020 tercatat ekspor daging kelapa putih terjadi sebanyak 74 kali dengan total ekspor sebanyak 1.500 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp18 miliar rupiah. Berbeda jauh dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mengekspor sebanyak 750 ton.