Ingin Bisnis Itik Pedaging? Baca Artikel Ini!

Pertanianku – Dalam 100 g daging itik terkandung lemak sejumlah 11 g. Komposisi lemak pada daging itik mengandung 35,7% lemak jenuh, 50,5% lemak tidak jenuh rantai tunggal (kaya asam linoleat), dan 13,7% lemak tidak jenuh ganda (kaya lemak esensial omega 6 dan omega 3).

Ingin Bisnis Itik? Baca Artikel Ini!

Jadi, selama dikonsumsi secukupnya, daging itikbakan cukup memasok lemak sehat bagi tubuh. Daging itik juga memiliki keistimewaan dibandingkan unggas lain, yaitu tekstur daging yang lebih kenyal serta rasanya lebih gurih. Daging itik dipercaya memiliki khasiat seperti mengatasi suara serak, menghilangkan gas dalam lambung, menggemukkan, dan menguatkan badan.

Sementara itu, lemakitik berfungsi untuk membersihkan dan memperhalus kulit. Keunggulankeunggulan itulah salah satu penyebab semakin tingginya permintaan pasar terhadap daging itik, terutama di kota-kota besar. Bahkan, saat ini telah banyak berkembang warung makan atau restoran yang menyajikan daging itik sebagai menu andalannya.

Sebagai contoh, sebuah restoran chinese food besar di Jakarta Utara membutuhkan 100 ekor itik untuk disajikan setiap harinya. Restoran skala kecil biasanya menyajikan 10—20 ekor itik/hari. Itu baru sebagian penyedia produk daging itik, bagaimana dengan wilayah lain. Tentu lebih banyak lagi. Peluang inilah yang memicu banyak peternak untuk membudidayakan itik pedaging secara intensif.

Gambaran lain, itik peking yang dipelihara dengan sistem budi daya intensif dapat mencapai bobot sekitar 3 kg pada umur 5 minggu dengan asupan pakan kumulatif sekitar 6 kg.

 

Sumber: Buku Agrifo Itik