Pertanianku – Bekicot mungkin bagi sebagian orang merupakan hewan yang menjijikkan. Seperti yang kita ketahui, bekicot dapat dikonsumsi oleh manusia layaknya bahan pangan lainnya. Bahkan, tingkat konsumsi bekicot, baik di dalam maupun di luar negeri meningkat dari tahun ke tahun. Inilah yang mendorong banyak masyarakat tertarik untuk membudidayakan bekicot karena dirasa cukup berpotensi.
Salah seorang mahasiswa jurusan agribisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) menjalani usaha budidaya bekicot. Bahkan, usaha yang ia rintis sejak beberapa tahun ini telah berkembang pesat.
“Salah satu hal yang paling penting ialah lokasi pemeliharan dan penempatan kandang,” kata Alan, sapaan akrabnya.
Menurut Alan, lokasi pemeliharaan bekicot yang tepat adalah yang dekat dengan jalan raya agar mudah dalam penanganan, baik saat pembuatan kandang, saat pengontrolan maupun penanganan pascapanen.
Hal itu juga, lanjut Alan, bertujuan mempermudah transportasi guna memboyong keluar masuk hasil panen bekicot. Sifat bekicot yang tahan terhadap keramaian membuat hewan bercangkang keras ini mudah dibudidayakan di lokasi padat penduduk.
Berikutnya, lokasi yang sesuai untuk budiaya bekicot adalah lokasi yang bernuansa basah serta lembap dan terlindung cahaya matahari secara langsung. Selain itu, tanah yang digunakan adalah tanah yang banyak mengandung kapur sebagai zat untuk pembentukan cangkang bekicot.
Sebagai bentuk pengamanan, Alan menyarankan, pilihlah lokasi budidaya yang jauh dari sarang mangsa alami bekicot seperti musang, kucing, dan tikus.
“Tanah harus yang mengandung kapur karena itu tanah yang disukai bekicot, kalau di tanah jenis lain bisa tapi sulit dalam membentuk cangkang,” ungkapnya.