Ingin Ikan Lele Panen Maksimal? Begini Caranya

Pertanianku – Ikan yang hidup di air tawar ini menjadi salah satu yang paling banyak diminati masyarakat. Harganya yang terjangkau dan rasanya yang lezat membuat tingkat konsumsi lele cukup tinggi.

Foto: pixabay

Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling diminati masyarakat di berbagai daerah dengan tingkat konsumsi cukup tinggi. Oleh sebab itulah, perlu adanya upaya tertentu untuk menggenjot jumlah produksi.

Sebagai komoditas yang cukup potensial dengan nilai ekonomis tinggi, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Temanggung memberikan kiat-kiat serta teknik khusus terkait pembesaran ikan lele kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang selama ini berkecimpung menjadi pembudidaya.

Kepala Bidang Perikanan Disnakan Kabupaten Temanggung, Mohammad Hadi menyampaikan, terdapat tiga jenis media untuk budidaya lele yang dapat dipilih, yakni menggunakan kolam terpal plastik, tanah, dan semen.

“Untuk pembesaran benih, kita bisa memilih satu dari tiga metode media yang ada,” ungkapnya.

Untuk pengaplikasian di kolam terpal, terdapat sejumlah langkah yang harus dilakukan. Pertama, adalah mengalirinya menggunakan air dengan kedalaman 25 cm. Kemudian masukkan pupuk kandang kering sebanyak 20 gram per meter persegi dengan cara dibungkus menggunakan karung.

Selanjutnya, tambahkan daun tanaman kipahit atau marenggo secukupnya dengan cara ditebar merata ke seluruh permukaan kolam. Biarkan selama 7 hari sampai air berubah warna hijau kecokelatan. Tahap terakhir, yakni pada hari ke-10 Anda harus menambahkan air sekitar 50—70 cm. Pada sore harinya, bibit lele siap ditebar.

Selanjutnya adalah mempersiapkan media tanah. Pertama, Anda harus keringkan kolam selama 2 sampai 3 hari sampai tanah terpecah, tanah itu lantas dicangkul sebelum diratakan kembali.

Proses selanjutnya, yakni pemberian kapur dengan dosis 30 gram per meter persegi, daun marenggo secukupnya, dan ditambah pupuk kandang kering sebanyak 500 gram per meter persegi. Setelah itu, baru masukkan air dengan kedalaman 25 cm dan biarkan selama 7 hari. Hingga memasuki hari ke sepuluh, tambahkan air hingga kedalaman 50—70 cm, baru sorenya bisa dimasukkan benih lele.

Untuk memperoleh hasil panen maksimal, setiap pembudidaya wajib mengetahui ciri-ciri benih lele yang berkualitas. Antara lain organ tubuhnya lengkap dengan sungut dan sirip masih mulus, tidak terdapat luka dan penyakit (jamur atau bakteri), bentuknya memanjang, gerakannya lincah, memiliki nafsu makan tinggi, serta memiliki ukuran seragam antara 5—7 cm atau 7—9 cm.

“Kalau bisa benih diperoleh dari lingkungan sekitar, jangan ada perbedaan mencolok agar memudahkan proses adaptasi,” ucapnya.

Terakhir, untuk proses pemanenan dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan selama tiga bulan dengan berat ikan berkisar antara 100 sampai 150 gram. Panen sendiri dapat dilakukan pada pagi dan sore hari saat suhu lingkungan rendah dengan cara pengasatan kolam. Cara ini dilakukan agar tidak banyak ikan yang mati akibat stres.