Pertanianku – Ikan sidat merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Ini karena permintaan ikan sidat sangat tinggi. Pasalnya, peluang usaha budidaya ikan sidat cukup potensial dan masih terbuka lebar.
Saat ini komoditas ikan sidat di Indonesia tergolong cukup baik. Permintaan ikan sidat dunia semakin hari juga semakin menunjukkan peningkatan yang tinggi, utamanya di negeri sakura Jepang. Pasalnya, di Jepang ikan sidat merupakan salah satu menu makanan pokok yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Sementara itu, di Jepang sendiri, untuk mendapatkan ikan sidat sudah lumayan sulit. Menurut informasi yang didapat bahwa saat ini Jepang hanya bisa memenuhi 30 persen kebutuhan ikan sidat yang dikonsumsi masyarakatnya. Sisanya, mengandalkan pasokan ikan impor dari negara-negara lain tak terkecuali Indonesia.
Dan saat ini, Indonesia sendiri pun masih belum bisa memenuhi pasokan ikan sidat yang diminta oleh negara-negara lain. Jadi, peluang usaha budidaya sidat masih terbuka sangat lebar. Penghasilan atau keuntungan yang bisa didapat dari budidaya ikan yang satu ini juga lumayan tinggi.
Yang lebih penting lagi adalah proses budidayanya juga tidak terlalu sulit. Namun, ada beberapa tahap yang harus diperhatikan jika ingin mencoba budidaya sidat, di antaranya:
- Pendederan I
Proses atau tahap budidaya ikan sidat ini bisa dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, tahap pendederan 1. Kedua, tahap pendederan 2. Ketiga, tahap pembesaran.
Tahap pertama berupa pendederan ini biasanya dilakukan sebagai proses penyesuaian atau adaptasi dari bibit ikan sidat yang awalnya dari kolam alami menuju kolam buatan. Dari awalnya makan pakan heterogen ke pakan buatan atau pakan homogen.
Tahap pendederan 1 ini dilakukan mulai dari glass eel sampai ikan memiliki ukuran elver. Setelah itu, ikan sidat bisa dilakukan proses pendedaran tahap 2. Bibit atau benih ikan sidat yang digunakan untuk budidaya sebaiknya memiliki ukuran 0,17 gram per ekor dengan jumlah kepadatan ikan mencapai 6 ikan per 1 liter air.
Sebaiknya penebaran benih dilakukan langsung setelah benih dibeli dan tiba di lokasi budidaya untuk menghindari terjadinya stres pada ikan. Cara menebarkannya, dengan membiarkan plastik tempat bibit masuk ke kolam. Biarkan wadah plastik terbuka dan ikan menyebar dengan sendirinya.
- Pendederan II
Tahap pendederan 2 ini dilakukan saat ikan berukuran 10 gram per ekor. Caranya, melakukan perawatan biasa dengan memberi pakan secara rutin. Apabila ikan sudah mencapai bobot yang diharapkan, selanjutnya ikan dipindah ke tempat pembesaran.
- Pembesaran
Pembesaran ikan sidat dilakukan setelah ikan berbobot sekitar 10 gram. Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan sidat pada umumnya memiliki ukuran 2 × 5 × 1,8 m kubik dengan air yang mengalir. Suhu air yang baik digunakan untuk budidaya ikan sidat adalah berkisar 29—31°C.
Pembesaran ikan dilakukan sampai ikan siap jual dengan berat minimal 200 gram per ekor. Masa panen ikan sidat biasanya setelah 5 bulan tergantung jenisnya. Pemberian makan ikan sidat bisa dilakukan secara rutin menggunakan pakan cacing tanah, pelet, atau udang dan kepiting hidup. Ikan sidat memiliki harga yang sangat tinggi apabila sudah diekspor ke negara-negara maju seperti Jepang.