Pertanianku – Pada perkembangan tanaman padi, salah satu faktor pendukung keberhasilan produksi padi adalah anakan padi itu sendiri. Untuk itu, para petani senantiasa akan menjaga dan merawat anakan padi sebaik mungkin. Hal ini tentu saja dengan tujuan hasil panen nantinya dapat maksimal.

Anakan padi merupakan batang padi yang muncul dari batang utama padi. Anakan ini dapat mengeluarkan batang anakan lain. Mengapa jumlah anakan padi menjadi penting? Karena semakin banyak jumlah anakan, akan semakin banyak malai padi yang dihasilkan.
Ingin tahu bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Pemilihan bibit muda
Menurut penelitian, bibit padi muda akan lebih produktif menghasilkan anakan padi. Umur ideal bibit padi yang ditanam adalah 10—18 hari setelah sebar.
Pemilihan bibit padi unggul jenis B3
Setiap varietas padi memiliki keunggulan masing-masing. Salah satu varietas padi adalah jenis yang Beranak dan Berbulir Banyak (B3). Jenis ini merupakan jenis bibit unggul dalam memproduksi anakan padi.
Pemberian pupuk nitrogen
Nitrogen merupakan salah satu unsur pendorong pembentukan anakan padi. Jika proses pembentukan anakan padi sudah dimulai dan nitrogen belum diberikan pada tanaman, anakan padi yang terbentuk jumlahnya tidak akan banyak. Oleh karena itu, pemberian nitrogen harus diberikan sedini mungkin, yaitu satu hari setelah penanaman.
Pemberian pupuk jenis SP36
Hal ini penting karena untuk dapat memproduksi anakan padi yang banyak serta sehat diperlukan akar yang sehat serta kuat. Pupuk ini memiliki nutrisi yang sangat penting untuk menguatkan akar dan tentunya memperbanyak produksi anakan padi. Berikan pupuk ini dua hari sebelum dilakukan penanaman padi.
Kedalaman padi
Melakukan penanaman bibit padi jangan terlalu dalam. Kedalaman ideal dalam menanam padi berkisar 1 hingga 2 cm saja. Semakin dalam bibit padi tertanam, usaha pembentukan anakan padi akan semakin berat.
Berikan jarak tanam padi
Jarak tanam juga menentukan jumlah dan kualitas anakan padi. Jarak ideal menanam padi adalah 40 cm antarbibit. Dengan memastikan jarak antartanaman ideal, jumlah dan kualitas produksi anakan dapat meningkat.
Teknik pengairan harus tepat
Pengairan pada tanaman padi tidak perlu hingga menggenang. Lakukan pengairan dalam jangka waktu tertentu. Tunggu hingga permukaan tanah kering, baru lakukan pengairan lagi.
Selalu waspadai dari hama dan penyakit
Terdapat hama dan penyakit yang mengancam pembentukan anakan padi seperti tikus dan sundep. Hal ini perlu dilakukan perawatan berkala dan pengawasan untuk memastikan tanaman padi bebas hama dan penyakit.