Pertanianku — Produksi kakao di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi. Hal ini terlihat jelas dari banyaknya perkebunan kakao yang tersebar di sejumlah daerah. Jika menilik perkembangan tanaman kakao, pasti tak luput dari faktor lingkungan dan juga pemupukan. Dalam kegiatan bercocok tanam, pupuk menjadi komponen penting di dalamnya.

Pemupukan bertujuan memelihara atau memperbaiki kesuburan tanah sehingga kakao dapat tumbuh lebih cepat, subur, dan sehat. Pemupukan dapat menambah unsur hara yang kurang tersedia di dalam tanah dalam jumlah yang cukup seperti nitrogen, posfor, dan kalium.
Pemupukan juga berguna untuk mengganti kehilangan unsur hara pada media atau tanah dan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Upaya pemberian pupuk organik dilakukan untuk meningkatkan unsur hara dalam tanah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit kakao.
Selain penggunaan kompos, penggunaan pupuk majemuk juga sangat baik dilakukan. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur pupuk (N, P, dan K). Untuk mengurangi biaya pemupukan, sering digunakan pupuk majemuk sebagai alternatif dari pemakaian pupuk tunggal. Penggunaan pupuk ini selain memberikan keuntungan dalam arti mengurangi biaya penaburan dan biaya penyimpanan, juga penyebaran unsur hara lebih merata.
Untuk itu, terdapat penelitian pengaplikasian pupuk NPK majemuk pada tanaman kakao yang dilakukan oleh Yudika Marajahan M., Islan, dan M. Amrul Khoiri dari Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau. Aplikasi pupuk NPK dilakukan 7 hari setelah penanaman bibit dengan dosis sesuai dengan perlakuan masing-masing.
Aplikasi dilakukan dengan cara menanam pupuk dengan jarak 25 cm dari kakao. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyiangan, serta pengendalian hama dan penyakit. Hasil menunjukkan bahwa tanaman tertinggi adalah tanaman dengan pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman (7,50 cm). Sementara, tanaman terendah adalah tanpa pemberian pupuk NPK (3,17 cm).
Pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman (7,50 cm) berbeda nyata dengan pemberian pupuk NPK 40 g/tanaman (4,67 cm), pemberian pupuk NPK 20 g/tanaman (3,65 cm), pemberian pupuk NPK 10 g/tanaman (3,50 cm), dan tanpa pemberian pupuk NPK (3,17 cm).
Pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman (7,50 cm) berguna untuk pertumbuhan pohon itu sendiri. Hal ini diduga pemberian pupuk NPK 30 g/tanaman mampu memenuhi keadaan optimum kebutuhan unsur hara. Setiap unsur NPK yang diberikan merangsang proses fisiologi untuk pertambahan tinggi tanaman kakao.