Ini Alasannya Sayur Organik Lebih Kaya Nutrisi

Pertanianku — Saat ini banyak orang sudah menyadari betapa pentingnya mengonsumsi bahan makanan organik seperti sayur organik yang bisa dihasilkan sendiri atau bisa dibeli di supermarket. Pasalnya, saat ini kondisi lingkungan sudah tidak sebaik zaman dulu, ketika populasi manusia belum terlalu banyak.

sayur organik
foto: pixabay

Peningkatan populasi membuat para produsen menggenjot hasil produksi agar bisa memenuhi seluruh permintaan. Hal tersebut membuat para produsen menggunakan beberapa bahan kimia yang dapat menunjang pertumbuhan produksi menjadi lebih banyak. Penggunaan bahan kimia yang dilakukan selama bertahun-tahun ternyata menimbulkan dampak yang buruk, bagi lingkungan dan sayuran yang dihasilkan.

Saat ini banyak masyarakat yang mulai membudidayakan sayuran atau bahan pangan lainnya secara organik yang berorientasi pada kualitas sayuran yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian menyimpulkan bahwa pangan organik lebih kaya nutrisi.

Kandungan vitamin dan mineral pada sayuran serta buah organik tercatat lebih tinggi dibanding sayuran yang dihasilkan dari bukan organik. Hal tersebut disebabkan oleh kondisi tanah perkebunan yang lebih sehat karena penggunaan pupuk organik yang kaya nutrien.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Prof. Carlo Leifert, periset dari University of Newcastle, Inggris, menyampaikan bahwa kandungan gizi pada pangan organik jauh lebih baik dibanding pangan non-organik. Makanan yang dihasilkan dari pangan organik mengandung anti-oksidan yang lebih tinggi dan lebih sedikit asam lemak tidak sehat.

Susu sapi yang dipelihara secara organik pun memiliki kandungan anti-oksidan sebesar 50—80 persen lebih tinggi dari susu biasa. Hal tersebut juga terjadi pada gandum, tomat, kentang, kubis, bawang merah, dan selada organik yang mengandung nutrisi seperti zat besi, tembaga, dan seng 20—40 persen lebih tinggi dari sayuran non-organik.

Penelitian yang berasal dari Washington State University menunjukkan bahwa stroberi organik memiliki kandungan anti-oksidan dan mineral yang lebih tinggi, meskipun kandungan fosfor dan potassium lebih sedikit. Stroberi organik juga memiliki daya simpan yang lebih lama dan rasanya pun lebih manis.

Pada perkebunan biasa yang menggunakan senyawa kimia dalam pestisidanya dapat memicu pertumbuhan beragam penyakit, seperti kanker, menurunkan kesuburan pria, dan parkinson. Kondisi tersebut bisa diatasi dengan penggunaan bahan pangan organik yang mengandung asam salisilat yang hampir 6 kali lebih tinggi dari sayuran non-organik.

Asam salisilat tersebut terbentuk secara alami, agar tanaman bisa bertahan dari serangan hama dan penyakit. Tak heran, jika pangan organik mengandung senyawa ini lebih banyak karena pangan tumbuh tanpa bantuan senyawa kimia yang membasmi hama dan penyakit.