Pertanianku — Kara pedang dikenal sebagai salah satu jenis kacang pengganti kacang kedelai untuk olahan tahu atau tempe. Kara pedang yang selama ini dikonsumsi terdiri atas dua jenis yang berbeda. Jenis kara pedang pertama adalah parasman dan yang kedua adalah bakul. Berikut ini beda dua jenis kara pedang.
Kara pedang parasman
Kara pedang jenis ini tergolong dalam spesies Canavalia ensiformis L. A. D. C. Ia memiliki ciri-ciri batang yang pendek dan setengah membelit. Beberapa jenis bahkan tidak terbelit sama sekali.
Buah yang masih muda dari jenis kara pedang ini enak dan tidak beracun. Panjang buah mencapai 30 cm. Ciri lainnya adalah biji yang bulat panjang dan berwarna putih.
Kara parasman biasa dipetik saat masih muda untuk dijadikan sayur. Ia juga dijadikan lalapan atau dimasak menu lainnya. Biasanya, kara parasman banyak ditanam di daerah Jawa Barat.
Kara pedang bakul
Jenis kara pedang yang kedua adalah kara bakul. Kara bakul ini merupakan spesies Canavalia gladiata L. A. D. C. Ia memiliki ciri-ciri batang yang sangat panjang dan membelit. Dibandingkan dengan kara pedang parasman, ukuran kara ini lebih panjang, yakni mencapai 50 cm.
Buah ini umumnya diambil setelah sudah tua dan kering. Bagian yang dikonsumsi adalah biji kara. Buah kara pedang bakul mengandung racun sianida yang sangat berbahaya bagi tubuh. Dalam dosis tertentu, asam sianida mampu menghilangkan nyawa manusia.
Akibatnya, kara bakul tidak bisa dimakan langsung seperti kara parasman. Kara ini harus diolah dengan cara dicuci dan direbus terlebih dahulu. Jika sudah, kara harus direndam dalam air atau dialiri air selama satu hingga dua hari. Jika kara sudah direndam, ia harus dicuci kembali untuk menghilangkan sisa-sisa racun dalam kara.
Biji hasil rendaman tersebut biasanya diolah dengan cara diris tipis-tipis terlebih dahulu. Selanjutnya, biji tersebut dijadikan tempe.
Kara pedang bakul banyak ditemui dan ditanam di daerah Jawa Tengah.
Dua jenis kara pedang ini sama-sama memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Selain protein, kara pedang juga mengandung vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Konsumsi kara pedang sebagai pengganti kedelai bisa jadi salah satu alternatif, walaupun kandungan protein kara pedang tidak setinggi kacang kedelai.