Pertanianku — Kementerian Pertanian RI (Kementan) mendorong para petani agar dapat meningkatkan hasil produksi cabai dan juga menjaga agar harganya tetap stabil. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan memberikan bantuan kepada petani cabai pemula.
Salah seorang petani tersebut, yakni Widodo, warga Dusun Kalipakem, Desa Seloharjo Kecamatan Pundong, Bantul, Yogyakarta dibantu agar budidaya cabainya dilakukan dengan benar dan memiliki nilai jual kompetitif.
“Kita sudah menyarankan Saudara Widodo bergabung dengan Kelompok Tani (Poktan) yang sudah ada atau membentuk sendiri,” ujar Dirjen Hortikultura, Spudnik Sudjono, dalam keterangan tertulis dari Kementerian Pertanian, belum lama ini sebagaimana dilansir dari DetikFinance (19/9).
Ia pun diimbau untuk berkoordinasi dan meminta informasi pada petugas penyuluhan atau ke Dinas Pertanian setempat dalam kegiatan bertani. Tujuannya, agar bisa selaras dengan program pemerintah seperti pengaturan pola tanam.
“Kita kan sedang menjalankan pola tanam supaya para petani tidak bertanam di satu musim saja. Tujuannya menjaga stok cabai agar tidak melimpah di satu waktu saja, tapi terus berkesinambungan. Dengan demikian harganya relatif stabil karena ketersediaannya di setiap bulan,” ucap Spudnik.
Spudnik mengimbau Widodo, agar lebih hati-hati dan arif dalam mempublikasikan atau menyatakan sesuatu di media sosial. Sebab informasi soal digratiskannya cabai milik Widodo dan sempat viral di media sosial telah membuat dan memunculkan opini tertentu yang sesungguhnya tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
“Seperti harga cabai. Masalah harga, kami dari Ditjen Hortikultura bersama dinas-dinas di daerah terus berupaya menjaga harga jual cabai di tingkat petani agar petani tidak rugi dan kesejahteraannya terjaga. Salah satu caranya melalui pengaturan pola tanam,” jelasnya.
Kemudian, ia akan meminta Bulog menyerap panen petani di daerah yang hasilnya melimpah, mengajak Toko Tani Indonesia (TTI) meningkatkan penjualan cabai petani, berkomunikasi dengan pelaku industri, mendorong peningkatan pengolahan cabai menjadi produk bernilai tinggi, dan memperpendek rantai pasok.
“Kita juga terus mengupayakan penggunaan teknologi budidaya rendah pestisida, mekanisasi pertanian (mektan), membangun mitra kerja sama permanen dengan industri makanan, mendorong disiplin petani dalam penerapan manajemen tanam sepanjang tahun, serta peningkatan kapasitas petani dalam pengolahan hasil panen,” tambahnya.
“Alhamdulillah, harga cabai di tingkat petani di Bantul yang beberapa hari sebelumnya cuma Rp4.000 per kg sekarang sudah Rp7.500 per kg,” tutupnya.