Pertanianku — Banyak yang beranggapan bahwa abu dari sisa hasil pembakaran jerami dapat menyuburkan tanaman. Jerami memang sangat berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah, tetapi tidak dengan cara membakarnya. Membakar jerami justru merugikan karena bisa mengakibatkan hilangnya sebagian besar unsur hara yang terkandung di dalamnya.
Jerami mengandung unsur Si 4-7%, K2O 1,2-1,7%, P2O5 0,07-0,12%, N 0,5-0,8%. Dengan pengomposan, unsur-unsur hara tersebut sangat berguna bagi tanaman. Kompos jerami mampu memperbaiki sifat-sifat tanah, baik fisik, kimia maupun sifat biologi tanah.
Pemberian kompos jerami pada tanaman mampu meningkatkan hasil panen. Sebaliknya, membakar jerami secara perlahan dapat menurunkan hasil panen. Hal ini dikarenakan jerami yang dibakar hanya memiliki kandungan unsur hara yang sangat sedikit. Unsur hara pada jerami hilang saat proses pembakaran terjadi.
Menurut hasil penelitian, pemberian kompos jerami pada saat pengolahan tanah mampu meningkatkan hasil padi gogo rancah. Membakar jerami justru dapat menyebabkan tanaman rentan terserang hama dan penyakit.
Sebaliknya pemberian kompos jerami dapat menghambat hilangnya unsur K, Si dan dapat mengurangi serangan hama dan penyakit. Kompos jerami juga meningkatkan C organik, Mg, KTK, dan kesuburan tanah.
Anggapan sebagian masyarakat soal membakar jerami ternyata tidak benar. Masyarakat selama ini menggunakan abu pembakaran jerami untuk pupuk tanaman. Mereka mengira abu jerami memiliki peran penting untuk menyuburkan tanaman.
Membakar jerami sama artinya dengan menghilangkan unsur hara yang terkandung. Langkah bijak dalam memanfaatkan jerami adalah dengan pengomposan. Terbukti kompos jerami dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Sebab, dalam proses pengomposan sama sekali tidak menghilangkan unsur hara, sebaliknya malah meningkatkan kandungan unsur hara.
Namun demikian, membakar jerami masih boleh dilakukan pada kondisi tertentu. Misalnya pada tanah gambut yang memiliki pH sangat rendah. Membakar jerami pada tanah gambut bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah.
Abu hasil pembakaran jerami bisa digunakan untuk mengurangi zat asam pada tanah gambut dan pada tanah ber pH rendah. Dengan kata lain, pada kondisi tertentu abu jerami memiliki fungsi yang hampir sama dengan dolomit (kapur pertanian).