Pertanianku – Masyarakat Indonesia mayoritas penyuka makanan pedas. Oleh karena itu, kebutuhan cabai tanah air cukup tinggi. Bahkan, terdapat pernyataan “makan tak akan lengkap jika tidak ada sambal”. Namun, bagi Anda pecinta pedas, tahu tidak bahwa cabai yang satu ini disebut-sebut sebagai cabai terpedas di dunia, yaitu cabai bhut jolokia.
Rasa pedas pada cabai ditimbulkan oleh zat kimia bernama capsaicin. Kandungan capsaicin berbeda pada masing-masing jenis cabai. Sampai saat ini cabai dengan capsaicin terbanyak dipegang oleh cabai jenis rawit. Di antara jenis cabai rawit, cabai bhut jolokia tercatat sebagai cabai terpedas di dunia. Cabai ini telah memecahkan rekor dunia sebagai cabai terpedas, dan terdaftar dalam The World Guiness Book of Record. Cabai yang berasal dari kawasan Assam, India Utara ini menurut data dari American Society for Horticultre Science memiliki tingkat kepedasan hingga 1 juta SHU. Padahal, cabai normal, termasuk cabai rawit, rata-rata hanya mencapai 100.000 SHU.
Dalam sebuah tayangan yang diunggah di Youtube, seorang pria bernama Jamie mendemonstrasikan kedasyatan dari cabai super pedas ini. Mula-mula dia memakan setengah cabai bhut jolokia. Lima menit pertama, dia masih belum merasakan adanya rasa pedas yang berlebihan. Semua baik-baik saja, hingga pada menit keenam Jamie mulai merasakan kepedasan, tenggorokannya serasa terbakar. Pada menit ke-10, Jamie sudah tidak kuat lagi menahan pedas dan panas yang tampaknya sudah menggerogoti hampir seluruh tubuhnya. Dia pun sudah tidak bisa diajak bicara. Pada menit ke-30, Jamie mulai merasakan kondisi seperti mau mati dan hanya bisa terkapar.
Penduduk setempat percaya bahwa banyak makan cabai bhut jolokia dapat membantu memerangi penyakit rematik, kanker, osteoporosis, menurunkan tekanan darah, dan kolesterol. Cabai sendiri mengandung vitamin A, C, kalium, magnesium, dan besi yang membantu mencegah penggumpalan darah, menghilangkan plak dari arteri, menyembuhkan luka, dan menangkal flu. Di dalam cabai terdapat zat photochemical yang dapat mengurangi sel kanker dan tumor. Bahan aktif capsaicin merangsang otak dan kelenjar ludah melepaskan endorfin (enzim penghilang rasa sakit alami dan memberi rasa tenang).
Khusus untuk cabai bhut jolokia, karena tingkat kepedasannya yang sangat tinggi, para ahli mengkhawatirkan dapat membuat iritasi pada usus sehingga disarankan untuk tidak mengonsumsi cabai ini dalam jumlah yang banyak.
Bagaimana, tertarik mencicipi cabai bhut jolokia?