Ini Dia Cara Membudidayakan Asparagus

Pertanianku — Tahukah Anda bagaimana cara membudidayakan asparagus di Indonesia? Ya, seperti kita ketahui, asparagus adalah tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan bagian rebung (batang muda) dan tunasnya.

cara membudidayakan asparagus
Foto: Pixabay

Ada dua jenis asparagus yang biasa dipelihara, yaitu asparagus hijau dan putih. Proses pembudidayaan asparagus hijau relatif lebih mudah dan bisa ditanam di dataran rendah sampai tinggi. Sementara, penanaman asparagus putih hanya dapat dilakukan di dataran tinggi dan jarang dibudidayakan di Indonesia karena proses perawatannya lebih sulit.

Berikut ini langkah-langkah membudidayakan asparagus di lahan terbuka.

  1. Proses penyiapan bibit asparagus

Proses pengembangbiakan asparagus bisa dilakukan dengan metode generatif berupa biji, ataupun secara vegetatif melalui setek dan kultur jaringan. Pada umumnya, petani lebih memilih membudidayakan asparagus melalui biji karena lebih mudah dan hasilnya lebih berkualitas. Biji-biji asparagus bisa Anda dapatkan di toko pertanian terdekat. Sementara itu, bobot biji yang dibutuhkan untuk lahan seluas 1 hektare adalah 600 gram.

Proses persemaian biji dapat dilakukan di lahan yang subur dan gembur, struktur tanahnya agak berpasir, serta dilengkapi dengan sistem drainase yang lancar. Biji-biji tersebut ditanam dengan jarak 10 × 15 cm dan kedalaman 3 cm. Setelah biji-biji asparagus tertanam seluruhnya di lahan, tutupi lubang penanaman tadi menggunakan media sekam padi atau jerami.

Setiap lubang penanaman perlu disiram secukupnya. Lahan juga perlu diawasi sedemikian rupa agar tidak terjadi serangan dari hama dan penyakit. Jangan lupa berikan pemupukan ulang secara berkala setiap 25—30 hari sekali menggunakan pupuk urea.

Pemindahan bibit asparagus dari lahan persemaian ke lahan penanaman dapat dilakukan setelah tanaman berusia 5—6 bulan. Bibit yang sudah dicabut kemudian dipotong bagian akar dan tunasnya sehingga menyisakan akar sepanjang 20 cm dan tunas berukuran 20 cm. Bibit-bibit asparagus ini harus segera ditanam di lahan yang sudah disiapkan.

  1. Proses penanaman bibit asparagus

Bibit yang sudah diambil dari lahan persemaian, kemudian bagian akarnya dimasukkan ke lubang penanaman dan dikubur kembali. Paling bagus proses penanaman dilakukan pada sore hari saat matahari sudah bersinar cukup redup.

  1. Proses perawatan tanaman asparagus

Asparagus merupakan salah satu tanaman yang kurang menyukai air. Oleh karena itu, ketika musim hujan sebaiknya parit perlu diperdalam lagi agar bisa menampung air dalam jumlah yang lebih banyak.

Sementara itu, proses pemangkasan berfungsi untuk merangsang tanaman agar tumbuh semakin optimal dengan membuang batang-batang yang tumbuh lambat dan berpenyakit. Pemangkasan dilakukan pada tanaman yang telah memiliki 8—10 batang dengan menyisakan 3—5 batang saja.

Proses pemupukan susulan dilakukan dengan memanfaatkan pupuk organik untuk menyuburkan kondisi lahan penanaman setiap 3 bulan sekali. Sementara, pemupukan berkala dilakukan setahun sekali, yakni pada saat fase istirahat, menggunakan kombinasi dari pupuk kandang, pupuk urea, pupuk TSP, dan pupuk KCL dengan perbandingan 100 : 3 : 3 : 2.

  1. Proses pemanenan asparagus

Pada dasarnya, pemanenan tahap pertama tanaman asparagus dapat dilakukan setelah usianya mencapai 4—5 bulan sejak penanaman di lahan budidaya. Proses pemanenan dilakukan dengan memotong batang tanaman-tanaman asparagus untuk diambil bagian batang muda dan tunasnya. Pangkal batang tanaman tetap dibiarkan tumbuh di lahan agar dapat dipanen kembali.

Pemanenan kedua dapat dilakukan setelah usia tanaman asparagus lebih dari 5 bulan. Pemanenan tahap kedua ini bisa dilakukan setiap 2 hari sekali pada tanaman-tanaman yang telah layak panen.