Pertanianku — Saat ini, ada dua kontes burung lovebird yang biasa dilombakan, yakni kicauannya dan keindahannya. Berbeda dengan kontes singing (kicau) yang mengutamakan variasi suara dan durasi, dalam beauty contest lovebird, standar penilaiannya tentu saja berbeda dengan kontes kicauan. Berikut kriteria penilaian standar yang dirumuskan oleh KLI (Komunitas Lovebird Indonesia).

Perilaku burung
Setidaknya ada tiga kriteria terkait penilaian berdasarkan perilaku burung. Pertama, lovebird terlihat tenang dan tidak takut ketika didekati. Kedua, lovebird bisa berinteraksi dengan manusia. Dan ketiga, burung memiliki gerakan yang lincah.
Kepala
Penilaian ini diarahkan khusus untuk bagian kepala. Kepala burung yang bagus ditandai dengan lengkung kepala yang berbentuk bulat koin dengan jidat agak menonjol. Di bagian kedua mata tidak keruh dan tampak bersih. Sementara itu, di bagian paruh tidak ada cacat, retak, dan goresan.
Dada
Secara umum, di bagian dada harus terlihat bidang dan badan jika dilihat dari samping tampak meruncing. Sementara itu, jika dikaitkan dengan jenisnya, bagian dada harus mencerminkan karakter lovebird. Misalnya, pada jenis fischeri, warna merah harus pada bagian dada harus merata hingga ke perut. Berbeda halnya dengan jenis personata, warna pada dada harus senada dengan warna leher, seolah-olah membentuk kalung.
Bagian punggung bawah
Pada bagian punggung hingga ekor, jika dilihat dari samping terlihat garis lurus. Sementara itu, di bagian ekor membentuk segitiga sama kaki.
Sayap
Sayap harus terlihat rapat ke badan dan tidak menurun. Bulu-bulu sayap pun harus lurus.
Tubuh dan kesehatan
Fokus pada keharmonisan bentuk tubuh lovebird secara keseluruhan. Kondisi tubuh lovebird terlihat sempurna atau tidak ditemukan cacat seperti kuku hilang, paruh retak, dan bulu-bulu kurang lengkap. Ukuran tubuh proposional antara panjang tubuh dan bobotnya. Kesehatan burung terlihat dari fisiknya yang tampak segar, lincah, dan bersih.
Warna
Di setiap bagian, warna harus tegas sehingga menyerupai blok warna.