Pertanianku — Berbagai jenis pupuk telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pupuk-pupuk tersebut dibedakan berdasarkan kandungan unsur hara yang dikandungnya. Pupuk urea dan ZA adalah dua jenis pupuk yang mengandung nitrogen (N). Pupuk urea dan ZA sekilas memang sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Jika Anda petani yang telah berpengalaman, pasti sudah terbiasa membedakan kedua pupuk tersebut. Akan tetapi, bagi sebagian orang yang bukan petani atau sebagai petani pemula pasti akan kesulitan membedakan keduanya.
Salah satu perbedaan yang jelas dari kedua jenis pupuk ini adalah persentase unsur nitrogen yang terkandung di dalamnya. Jika pupuk urea mengandung 46% unsur nitrogen, pada pupuk ZA hanya mencapai 20,8%. Nilai persentase ini menyatakan bahwa 100 kg pupuk urea terdapat 46 kg unsur nitrogen, begitu pula pada 100 kg pupuk ZA hanya terdapat 20,8 kg unsur nitrogen. Perbedaan lainnya adalah ada tidaknya kandungan unsur makro lainnya.
Pupuk urea hanya terdiri atas unsur makro nitrogen, sedangkan pupuk ZA juga mengandung unsur makro lainnya seperti belerang atau sulfur (S). Umumnya, pupuk urea berbentuk butiran tidak berdebu, sedangkan pupuk ZA berbentuk kristal. Meskipun kedua jenis pupuk ini mudah larut dalam air, pupuk urea cenderung lebih higroskopis dibandingkan dengan pupuk ZA sehingga pupuk urea lebih cepat menyerap air dari udara.
Pemilihan penggunaan kedua jenis pupuk ini dapat disesuaikan dengan kondisi tanah. Pupuk ZA berpotensi dapat menurunkan pH tanah sehingga pupuk ZA tidak disarankan untuk digunakan pada tanah dengan tingkat keasaman (pH) rendah. Pupuk ZA juga tidak disarankan untuk dicampur dengan pupuk yang mengandung kapur bebas seperti kalsium sianida dan kalsium amonium nitrat.
Karakteristik varietas tanaman juga sangat penting untuk diperhatikan, misalnya penggunaan pupuk untuk tanaman tebu lebih disarankan menggunakan pupuk ZA dibandingkan urea. Ini karena pupuk ZA tidak memberikan efek penurunan kadar gula atau rendemen.
Kedua pupuk ini bisa saling menggantikan dalam peranannya. Karena sama-sama mengandung unsur nitrogen, kedua jenis pupuk ini dapat mempercepat pertumbuhan tanaman dan menambah kandungan protein hasil panen. Hanya saja, kandungan sulfur dari pupuk ZA akan berperan juga dalam pengembangan sistem imunitas tanaman yang akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk mempertahankan diri dari gangguan hama parasit, penyakit dan kekeringan.
Pupuk ZA juga akan dapat meningkatkan produksi dan kualitas panen serta memperbaiki rasa dan warna hasil panen. Perlu diketahui juga bahwa, karena pelepasan nutrisinya yang lambat pupuk ZA lebih cocok untuk dijadikan pupuk dasar.