Pertanianku – Australia merupakan salah satu negara yang banyak menyuplai daging sapi ke banyak negara. Saat ini tercatat, Australia menyuplai daging sapi ke negara-negara Timur Tengah, AS, Jepang, Cina, negara-negara di Asia Tenggara, dan masih banyak negara lainnya.
Lembaga pemerhati dan peneliti industri daging dan ternak sapi, Meat and Livestock Australia (MLA), mencatat sudah tiga kali terjadi rekor jumlah daging dan ternak sapi yang diekspor Australia.
Dalam situs resminya, MLA mencatat 74 persen produksi sapi di Australia diekspor pada 2014, meski di tahun-tahun selanjutnya jumlahnya diprediksi akan menurun hingga di kisaran 70 persen.
Menurut David Spencer, salah seorang peternak asal Australia, salah satu kunci keberhasilan Australia sebagai eksportir daging sapi adalah produk sapi-sapinya yang berkualitas tinggi.
“Di kawasan Australia utara kita memproduksi sapi-sapi dengan kualitas tinggi, karena kami selalu menjaga keaslian keturunan sapi-sapi unggulan,” kata David.
Tak hanya itu, kawin silang dari bibit-bibit unggulan terus diupayakan agar dapat menghasilkan daging-daging berkualitas premium.
“Untuk mendapatkan daging yang berkualitas, kami serius menjaga keunggulan dari jenis-jenis sapi, bahkan bisa membutuhkan sampai 50 tahun untuk produksi daging yang sangat berkualitas,” jelas David.
“Daging premium kini mendapat pengaruh dari jenis daging wagyu yang memiliki marbling, atau serat-serat putih yang tersebar pada daging.
Jenis daging ‘wagyu’ dari Australia memiliki lebih banyak ‘marble’ atau serat lemak putih. Serat-serat ini sebenarnya adalah lemak yang baik bagi kesehatan, dibandingkan lemak pada daging biasa. Serat ini pun menciptakan sensasi gurih dan lumer di mulut.
“Harganya memang lebih mahal, tetapi semakin banyak orang-orang Asia yang sudah mengenal dan menggemari daging-daging empuk dengan kualitas premium, itulah alasannya peternak Australia harus menghasilkan produk daging dengan kualitas yang memenuhi kebutuhan.”