Pertanianku — Penggemukan sapi banyak dilakukan di Indonesia. Jenis sapi penggemukan pun beragam dengan keunggulannya masing-masing. Ada beberapa jenis sapi yang cukup populer sebagai sapi untuk penggemukan di Indonesia. Sapi-sapi tersebut antara lain sapi limousin, simental, freisian holstein, dan peranakan ongole.
Limousin

Sapi ini bisa dikenali dari ukuran tubuhnya yang besar. Tinggi sapi limousin bisa mencapai 1,5 meter. Berwarna cokelat tua, bulu sapi limousin cukup tebal dan menutupi areal tubuhnya. Namun, banyak juga sapi limousin yang memiliki bulu berwarna cokelat kekuningan dan merah keemasan.
Ciri lain sapi limousin adalah di sekitar area mata, ambing, kaki, dan lutut ke bawah berwarna cokelat muda atau putih. Selain itu, sapi limousin jantan memiliki tanduk dengan warna cerah dan tumbuh keluar dengan bentuk yang sedikit melengkung.
Dengan bentuk tubuh yang besar, sapi limousin dewasa bisa mencapai bobot hingga 600 kilogram. Di anatara jenis sapi lainnya, sapi ini memiliki harga jual yang cukup tinggi karena kualitas karkasnya yang baik.
Simental

Nama simental diambil dari Lembah Simme di Swiss. Sapi ini sendiri merupakan tipe sapi perah dan sapi pedaging. Dari daerah asalnya, sapi simental merupakan sapi yang hidup di wilayah beriklim dingin.
Tubuh sapi simental kekar dan berotot. Warna tubuhnya cokelat kemerahan. Namun, bagian muka, lutut ke bawah, serta ujung ekor berwarna putih. Bulu sapi ini berwarna kuning hingga kecokelatan. Bentuk badan sapi simental cukup panjang dan padat.
Kepala sapi simental berwarna putih di bagian atasnya. Sapi simental jantan dewasa bisa mencapai bobot hingga 1.400 kilogram, sedangkan betinanya bisa mencapai 600—800 kilogram. Penambahan bobotnya bisa mencapai 1,5—2,1 kilogram per hari. Sapi jenis simental memang dikenal sebagai salah satu sapi ternak berukuran besar.
Freisian holstein

Sering dikenal sebagai sapi perah dan penghasil susu, sapi freisian holstein atau FH ini merupakan jenis sapi penggemukan yang cukup populer di Indonesia. Sapi ini memiliki ciri warna bulu hitam dengan bercak putih. Di bagian dahinya juga bisa dijumpai tanda putih berbentuk segitiga.
Sapi FH memiliki tanduk pendek yang menjurus ke depan. Bagian ambing sapi FH juga besar. Sapi yang sudah dewasa bisa mencapai bobot 800—1.000 kilogram untuk sapi jantan dan 550—700 kilogram untuk sapi betina.
Peranakan ongole

Sering disingkat sebagai sapi PO, jenis sapi ini merupakan hasil persilangan antara sapi ongole dan sapi lokal. Sapi PO dewasa bisa mencapai bobot 600 kilogram dengan pertambahan bobot 0,4—0,8 kilogram per hari.
Ciri utama sapi PO adalah memiliki punuk di atas gumba, kaki panjang berurat dan kuat, serta memiliki gelambir yang menggantung di bawah kepala, leher, sampai perut. Sapi ini sendiri berwarna putih atau kelabu.
Bentuk kepala sapi PO melengkung dan telinganya panjang menggantung. Sapi PO jantan sering kali memiliki bercak hitam pada bagian lututnya. Matanya besar dan terang.