Ini Gambaran Pertanian Perkotaan Masa Depan

Pertanianku – Saat ini kebanyakan masyarakat lebih memilih hidup di perkotaan karena dianggap lebih mudah mencari pekerjaan. Bahkan, telah diprediksi bahwa pada 2050 yang akan datang diperkirakan penduduk di kota besar mencapai 70 persen dari populasi dunia.

foto: istimewa

Hal ini tentu saja akan berdampak pada sumber pangan yang dihasilkan. Pasalnya, kebanyakan produksi pangan dihasilkan dari pedesaan. Jadi, bisa dibayangkan jika generasi muda yang tinggal di desa lebih memilih mengadu nasib di ibu kota. Siapa yang akan mengelola pertanian di desa-desa?

Rata-rata kota besar membutuhkan 6.000 ton bahan pangan setiap harinya, dengan jarak rata-rata 1.700 mil antara petani dan konsumen. Data statistik ini mengindikasikan dua hal penting yang harus mendapat perhatian. Pertama, populasi di perkotaan yang terus naik bisa terputus dari sumber makanan. Kedua, sistem pengiriman produk pertanian menjadi semakin mahal karena sangat tergantung pada bahan bakar.

Untuk mengantisipasi perkembangan itu, para ahli berusaha merancang model pertanian masa depan yang berbasis lahan perkotaan. Model ini bertujuan memberdayakan penduduk perkotaan agar dapat menghasilkan makanan dalam kehidupan sehari-hari, dengan teknologi sederhana, efisien, dan menarik.

Berikut ini sejumlah pilihan model yang sudah dikembangkan dan dipersiapkan untuk pertanian perkotaan pada masa depan.

Sill Farm

Dirancang untuk apartemen di kota, cocok diletakkan di dekat jendela. Yang menarik, ada akuarium ikan yang terhubung dengan media tanam untuk menyediakan nutrisi organik bagi tanaman. Tanaman juga merupakan filter limbah beracun bagi ikan.

Desk Farm

Sebagian besar orang yang bekerja di kantor-kantor menempati meja kerja di ruang yang berjendela. Tentu sangat menarik bila meja kerja juga dimanfaatkan untuk menanam aneka sayuran.

Tray Farm

Model ini sangat efisien karena mengunakan lorong-lorong di dalam kantor atau apartemen. Tanaman dikembangkan dalam media tersusun rapi dalam rak tanam.

Light Farm

Berada di trotoar dengan memanfaatkan tiang listrik atau telepon. Selain menjadi hiasan, sekaligus juga menjadi sumber pangan.

Growing cities

Seperti halnya Green House, model ini juga memanfaatkan bagian atap bangunan namun dalam skala yang lebih luas.

Model pertanian perkotaan tersebut diharapkan dapat dikembangkan secara maksimal, agar penduduk yang tinggal di perkotaan tidak hanya mengandalkan produksi pangan dari daerah.