Ini Kata Ahli Dermatologi Soal Manfaat Cuka Apel untuk Atasi Ketombe

Pertanianku — Kita mungkin sering mendengar mengenai manfaat cuka apel untuk penyembuhan jerawat. Tetapi, sudah pernahkah Anda mendengar tentang manfaat cuka apel untuk mengatasi ketombe?

manfaat cuka apel
Foto: Pixabay

Belakangan, pengobatan ketombe dengan larutan cuka apel tengah viral di antara beauty vlogger dan pengguna Instagram. Aplikasinya pun cukup mudah. Anda hanya perlu larutkan cuka apel dengan air, kemudian gunakan untuk memijat kulit kepala sebelum dibilas. Pertanyaannya, benarkah cuka apel bisa digunakan untuk membasmi ketombe? Berikut ini penjelasan dari beberapa ahli dermatologi yang dilansir Refinery29.

Menurut Neil Sadick, MD, dari Sadick Dermatology di New York, “Cuka apel memiliki beberapa sifat yang bermanfaat. Dia bersifat antibakteri, anti-inflamasi, anti-oksidan, dan juga asam.”

Dr. Sadick menjelaskan bahwa keasaman cuka apel dapat membantu menyesuaikan pH alami kulit kepala ke tingkat optimalnya dan memungkinkan pengelupasan lembut kulit mati dan kotoran. Walaupun begitu, penggunaan cuka apel pada kulit kepala harus dilakukan dengan hati-hati.

Menurut Yolanda Lenzy, MD, dari Lenzy Dermatology di Massachusetts, “Saya selalu menekankan perbedaan antara menggunakan sesuatu pada rambut Anda dibandingkan menggunakannya di seluruh kulit kepala Anda,” katanya. “Cuka apel tidak berbahaya, tetapi bersifat asam dan dapat mengeringkan rambut (jika dipakai berlebihan) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan.”

Ahli dermatologi Ted Lain, MD, dari Sanova Dermatology di Texas, mengatakan jika cuka apel memang bisa menyeimbangkan tingkat pH kulit yang terlalu tinggi. Walaupun begitu, bahan ini juga bisa menyebabkan iritasi jika digunakan berlebihan. “Karena cuka apel begitu asam, aplikasi langsung tanpa campuran ke kulit kepala juga dapat menyebabkan luka bakar ringan,” katanya.

Dr. Lain mengatakan bahwa kunci untuk menghindari luka bakar dan iritasi adalah dengan mencairkan 2—4 sendok makan cuka apel dalam 250 ml air. “Saya sarankan untuk membiarkannya selama sekitar 30 detik dan lalu bilas dengan saksama,” ujarnya.

Dr. Sadick juga merekomendasikan untuk melakukan test patch terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda memiliki reaksi alergi atau hipersensitivitas terhadap bahan alami yang satu ini.