Ini Perbandingan Produksi Sawit Indonesia dan Malaysia

Pertanianku — Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang cenderung memiliki kemiripan geografis. Komoditas tanaman industri yang dikembangkan juga sama, salah satunya sawit.

Foto: pixabay

Akan tetapi, kemiripan ini tidak sejalan dengan produksi sawit yang dihasilkan oleh kedua negara tersebut. Indonesia, dalam 1 hektare hanya mampu menghasilkan 2—3 ton tandan buah segar (TBS) sawit. Beda halnya dengan Malaysia yang memproduksi 12 ton per hektare. Hal ini seperti diungkapkan oleh Bambang, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian.

“Kita ini baru 2—3 ton per hektare, padahal kita bisa tingkatkan hingga potensi 8 ton per hektare, Malaysia bisa 12 ton,” ucap Bambang saat penyerahan 40 sertifikat ISPO di Kementan, Jakarta, Senin (29/8) seperti dikutip dari Detikfinance.

Akibat rendahnya produksi ini, Indonesia berpotensi kehilangan Rp120 triliun per tahunnya dari perkebunan sawit rakyat yang luasnya mencapai 4,7 hektare.

“Kita kehilangan setahun Rp120 triliun karena enggak mampu meningkatkan produktivitas perkebunan sawit kita,” jelas mantan Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Tenggara ini.

Menurut Bambang, ada dua penyebab utama yang membuat produksi sawit Indonesia tidak maksimal. Pertama, usia tanaman yang sudah tua. Kedua, bibit sawit yang tidak berkualitas.

“Makanya saya harap dana BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit) bisa dipakai setidaknya Rp 10—12 triliun. Enggak rugi lah itu, karena ada potensi (kenaikan produksi) yang bisa kita gapai Rp 120 triliun,” ujar Bambang.

Untuk itu, pada 2017 Kementan berupaya menggenjot laju produksi sawit Indonesia dengan melakukan peremajaan kebun sawit (replanting) seluas 27.800 hektare. Meskipun begitu, masih ada sekitar 2,4 juta hektare lahan perkebunan sawit rakyat yang bisa dilakukan replanting.

“Peremajaan 27.800 hektar walaupun target ini belum besar, masih kecil dari target kelapa sawit yang harus di-replenting dari 4,7 juta hektar, ada 2,4 juta hektar yang perlu di-preplanting, baik karena usia tua atau berasal dari benih yang enggak mutu,” tutur Bambang.

Total produksi minyak sawit berdasarkan data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), selama 2016 sebesar 34,5 juta ton yang terdiri atas crude plam oil (CPO) 31,5 juta ton dan palm kernel oil (PKO) 3 juta ton. Sementara, produksi pada 2015, CPO yang dihasilkan 32,5 juta ton dan PKO 3 juta ton sehingga total produksi minyak sawit sebanyak 35,5 juta ton. Dari data ini total produksi minyak sawit dalam negeri mengalami penurunan sebanyak 3% selama 2016.