Ini Program Kementan untuk Mengurangi Susu Impor

Pertanianku — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) sudah mempersiapkan beberapa program untuk meningkatkan produksi susu nasional. Hal tersebut bertujuan mengurangi jumlah susu impor.

susu impor
foto: Pertanianku

Direktur Jenderal (Dirjen) PKH, Nasrullah menjelaskan bahwa program tersebut disusun menjadi dua bagian, yaitu bagian hulu dan hilir. Pada bagian hulu, pemerintah akan meningkatkan populasi sapi perah, memperbaiki kualitas susu, dan meningkatkan produktivitas. Sementara itu, pada bagian hilir, pemerintah akan melakukan diversifikasi dan inovasi produk, meningkatkan mutu dan keamanan produk, serta melakukan promosi produk dan perluasan pasar.

Peningkatan populasi sapi perah akan diterapkan dalam program Sapi Kerbau Komoditas Dalam Negeri (Sikomandan). Sikomandan sendiri merupakan program yang menyediakan produksi daging sapi dalam negeri untuk masyarakat Indonesia.

Program Sikomandan dikemas dengan serangkaian yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Mulai dari upaya peningkatan kelahiran diikuti dengan upaya penurunan angka kematian dan pengendalian penyakit lainnya, serta melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas ternak dengan menyediakan pakan yang cukup.

Nantinya, program Sikomandan akan melakukan replacement indukan dari sapi lokal dan sapi impor yang berasal dari negara yang sudah diharmonisasikan dengan pemerintah Indonesia.

Selain itu, juga akan dilakukan rearing untuk mengganti pedet yang dihasilkan dari peternakan sendiri untuk menjaga keseimbangan komposisi sapi perah yang dipelihara minimal 20 persen dari total populasi.

“Kegiatan rearing ini bisa dilakukan di unit-unit milik pemerintah, antara lain BBPTU Baturaden dan UPT milik pemerintah daerah provinsi/kabupaten,” papar Nasrullah seperti dikutip dari laman ditjennak.pertanian.go.id.

Pemerintah akan mengadakan pelatihan GAP (Good Agriculture Practices), GMP (Good Manufacturing Practices), dan GHP (Good Handling Practices) untuk meningkatkan kualitas susu yang dihasilkan. Selain itu, pemerintah juga akan memperbaiki peralatan, infrastruktur, serta memfasilitasi sarana pengolahan susu untuk UMKM.

Pada aspek produktivitas akan ditingkatkan melalui perbaikan genetik dengan memanfaatkan pejantan unggul sapi perah Indonesia dari hasil uji zuriat dan menerapkan Good Farming Practices di kelompok.

Sementar itu, di bagian hilir, pemerintah akan mendorong pengembangan produk melalui peran industri pengolahan dalam meningkatkan cita rasa, cita produk, gizi, dan tingkat kepraktisan konsumsi.