Pertanianku — Ada beberapa tanda sapi perah siap kawin. Tanda-tanda ini terlihat dengan jelas terutama bila Anda sudah terbiasa memelihara sapi, baik sapi pedaging maupun sapi perah. Namun bagi sapi perah, hal ini berarti sapi tersebut akan beranak dan memasuki masa laktasi untuk diperah susunya.
Masa berahi sapi betani relatif pendek, yakni hanya 15—18 jam. Selanjutnya, masa berahi akan datang lagi dalam kurun waktu 21 hari kemudian. Oleh karena itu, penting bagi para peternak sapi untuk mengetahui kapan sapi sudah siap kawin agar dapat segera dikawinkan dengan sapi pejantan.
Ciri-ciri sapi perah betina yang mengalami berahi sebagai berikut. Pertama, nafsu makan sapi menjadi turun drastis. Nafsu makan sapi dapat terlihat saat diberi pakan oleh peternak.
Tidak hanya itu, sapi juga terlihat lebih gelisah dari biasanya. Sapi ini juga tampak sering melenguh dan mendekati sapi jantan yang berada satu wilayah dengannya. Sapi berahi juga sering menaiki sapi lainnya, tetapi akan diam ketika sudah dinaiki.
Ciri fisik sapi perah yang sedang berahi dapat terlihat pula dari bagian vulvanya. Vulva sapi perah yang sedang berahi ini tampak berwarna merah. Selain itu, bagian vulva juga mengeluarkan cairan.
Berbeda dengan sapi betina, sapi jantan lebih sering mengalami berahi. Jangka waktu sapi jantan berahi juga lebih panjang. Sapi jantan dapat mengalami berahi dalam jangka waktu 2—3 hari.
Ada dua cara mengawinkan sapi yang digunakan oleh peternak sapi perah. Cara pertama adalah kawin secara alami dan cara kedua adalah kawin suntik atau disebut juga sebagai inseminasi buatan.
Kawin alami terjadi ketika sapi jantan dikawinkan langsung dengan sapi betina. Biasanya, sapi jantan sanggup mengawini hingga 25—30 ekor sapi betina. Perkawinan ini biasanya dilakukan dalam satu kandang yang berisi sapi jantan dan sapi betina yang keduanya sedang memasuki masa berahi.
Jenis kawin yang kedua adalah kawin suntik. Inseminasi buatan ini dilakukan dengan memasukkan sperma sapi jantan dengan alat ke vagina sapi betina.
Keunggulan cara ini adalah lebih praktis karena tidak perlu mempertemukan sapi jantan dan sapi betina. Selain itu, sperma dapat dicari dari penyedia sperma unggul bagi para peternak sapi perah yang tidak memiliki sapi pejantan.