Pertanianku – Setelah diluncurkan minggu lalu oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Jember, kakao klon super merupakan tanaman penghasil cokelat yang kian digandrungi pekebun. Keunggulan klon kakao baru tersebut terdapat pada perakarannya yang banyak, tanaman ini relatif tahan terhadap kondisi kering dan dapat menjadi tanaman yang dapat ditanam di lahan yang miring untuk mencegah longsor.
Alasan kakao bisa mengungguli kopi karena varietas kopi baru juga telah ditemukan yakni kopi super yang merupakan persilangan klon koleksi di Puslit Koka, yaitu kopi klon quilo yang tahan hama dan klon dari kopi robusta BP-409 yang memiliki tingkat kemasaman rendah.
“Kendati dua tanaman itu telah ditemukan klon barunya, tetapi kakao memiliki beberapa kelebihan ketimbang kopi. Kakao itu dapat berbuah sepanjang tahun, sedangkan kopi berbuah setahun sekali. Karena itu, komoditas perkebunan ini akan memberi penghasilan setiap minggu bagi petani,” ucap Sudarsianto, pemulia kopi dan kakao di Puslit Koka Jember.
Sudarsianto menambahkan, kelebihan kakao adalah harga jualnya yang terus naik dalam 10 tahun terakhir seiring dengan semakin berkembangnya industri berbahan baku cokelat. Sudarsianto mengatakan untuk teknik perbanyakan bibit kakao sendiri. Sudarsianto menggunakan teknik Plagiaotrophis Clonal Cocoa, yaitu mengambil bagian tertentu dari cabang kakao untuk dikultur.
Lanjut Sudarsianto, komoditi kopi sejatinya tidak kalah unggul jika diukur dari nilai penjualan dan tren gaya hidup masyarakat yang gemar minum kopi. Namun, yang membuat kopi kalah dari kakao adalah waktu panennya yang lamban.