Inilah Alasan Sebagian Orang Pilih Sayuran Organik

Pertanianku – Bahan makanan organik konon diklaim lebih menyehatkan dibandingkan bahan makanan yang dikembangkan dengan pertanian dan peternakan non-organik.

Inilah Alasan Sebagian Orang Pilih Sayuran Organik

Perbedaan bahan makanan organik dengan non-organik terletak dari cara petani dan peternak memproses sayur, buah, biji-bijian, dan daging yang akan dijual untuk dikonsumsi. Petani dan peternak organik tidak menggunakan bahan-bahan sintetis seperti pestisida dan pupuk pada tanaman, atau suntik antibiotik pada hewan yang mereka pelihara.

Meski banyak membawa manfaat, namun mengonsumsi makanan organik juga membawa konsekuensi sebagai berikut:

  • Harga bahan makanan organik lebih tinggi dibanding bahan makanan konvensional karena pertanian dan peternakan organik memerlukan metode perawatan khusus.
  • Bahan makanan organik lebih cepat membusuk karena tidak mengandung unsur pengawet.
  • Karena tidak menggunakan pestisida dan bahan tambahan lain, bentuk dan penampilan makanan organik mungkin tidak semenarik bahan makanan konvensional. Warnanya barangkali tidak begitu cerah, ukurannya tidak begitu besar, atau terdapat lubang-lubang pada sayur atau buahnya.
  • Pestisida sintetis bukanlah satu-satunya hal yang mengancam kesehatan makanan karena terdapat juga racun alami yang digunakan sebagai pestisida natural untuk melindungi tanaman organik. Solanin adalah salah satu contohnya. Jika tertelan, bahan yang diproduksi kentang ini dapat menyebabkan gangguan.

Namun konsekuensi-konsekuensi di atas tidak berarti bahwa kualitas bahan makanan organik bisa lebih rendah daripada makanan non-organik karena standar keamanan makanan yang diterapkan harus sama.

Studi yang dipublikasikan British Journal of Nutrition menyebutkan sekitar 17% kandungan antioksidan lebih banyak terdapat di sayuran dan buah yang ditanam secara organik dibandingkan biasa. Dalam studi ini disebutkan bahwa kandungan antioksidan yang tinggi terkait dengan penurunan risiko kanker serta beberapa penyakit lain. Tak hanya itu, cara bertani tanaman organik yang lebih ramah lingkungan membuat hasil panen lebih sedikit mengandung pestisida.

“Ini menunjukkan cara menanam berdampak pada panen yang dihasilkan. Sayur dan buah organik lebih kaya antioksidan dengan level kalori yang sama dibanding yang ditanam secara biasa,” jelas Carlo Leifert, profesor pertanian ekologi Newcastle University seperti dilansir Time.