Pertanianku — Di samping kandungan gizi yang bermanafaat bagi tubuh, daging ternyata bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan. Bahaya konsumsi daging ini disebabkan oleh beberapa kandungan yang terdapat di dalamnya.

Pada dasarnya, daging tidak memiliki serat dan nutrisi lain yang bisa melindungi tubuh secara keseluruhan. Daging juga mengandung protein hewani, lemak jenuh. Dalam beberapa kasus, terdapat senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa berbahaya tersebut, terbentuk selama pengolahan atau pemasakan daging. Contohnya, HCA yang terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi. Sementara, PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging. Keduanya diyakini dapat meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, kandungan lemak daging dapat meningkatkan produksi hormon. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko kanker terkait hormon seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Tubuh yang kebanyakan makan daging artinya juga akan kelebihan kandungan protein. Kondisi ini akan mengacu pada kondisi ketosis, yang mana tubuh akan membakar lemak untuk dijadikan energi. Konsumsi daging memang berpotensi untuk menurunkan berat badan secara perlahan, tapi akan berdampak buruk untuk bau napas Anda.
Daging apa pun, baik ayam, sapi maupun kambing memang enak dan bagus untuk memperbesar otot-otot tubuh. Namun, daging tidak memiliki kandungan serat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan serat harian.
Artinya, jika Anda makan asupan protein hewani kebanyakan, akan kekurangan serat sehari-harinya. Seperti yang diketahui, kurang serat bisa menyebabkan masalah serius pada pencernaan.
Selain itu, Harvard University menyatakan, orang yang suka makan daging lebih dari 3 kali dalam sehari berisiko terkena kanker usus besar daripada mereka yang makan daging lebih sedikit.