Inilah Beberapa Faktor Penyebab Penyakit Itik

PertaniankuSecara umum, penyakit itik timbul sebagai reakasi sekunder akibat adanya faktor utama yang tidak berfungsi dengan baik. Berikut adalah faktor-faktor penyebab penyakit.

Itik makan_FapetIPB_Tiwi_140113 (11)

  1. Sanitasi yang tidak baik

Sanitasi meliputi semua aspek yang berhubungan langsung dengan itik. Sanitasi yang harus diperhatikan antara lain sanitasi tempat pakan dan minum, lantai kandang, serta sanitasi lingkungan kandang sekitar.

  1. Biosekuriti yang kurang ketat

Biosekuriti dalam peternakan merupakan faktor yang harus dilaksanakan. Berikut adalah beberapa biosekuriti yang harus ada dalam beternak itik ratu.

a) Petugas kandang memakai pakaian khusus saat berada di dalam kandang. Pakaian dari luar tidak boleh dipakai dalam kandang.

b) Petugas kandang memakai alas kaki yang dapat mencegah kontak kaki dengan tanah.

c) Hindari masuknya hewan lain seperti tikus atau kucing dalam kandang karena dapat menjadi vektor (pembawa) bibit penyakit dan dapat menyebabkan itik stres.

d) Setiap masuk kandang, alas kaki dicelup ke dalam air yang mengandung desinfektan.

e) Setiap ada orang asing atau kendaraan dari luar yang masuk lokasi peternakan, sebaiknya disemprot terlebih dahulu dengan desinfektan.

3. Manajemen yang salah

Manajemen yang dimaksud di sini adalah semua pengaturan yang berhubungan dengan pemeliharaan itik, di antaranya sebagai berikut.

a) Manajemen pemberian pakan yang salah. Misalnya kadar protein rendah, jumlah pakan kurang, komposisi pakan tidak sesuai, kualitas pakan jelek (menggumpal, bau apek, dan berjamur). Hal-hal tersebut menyebabkan pertumbuhan itik terhambat dan itik menjadi lemah sehingga bibit penyakit mudah masuk.

b) Manajemen lantai kandang/litter. Litter yang lembap ditambah dengan kotoran yang menumpuk akan menyebabkan amoniak tinggi. Hal ini menyebabakan itik kekurangan oksigen dan gangguan pernapasan sehingga bibit penyakit mudah masuk. Untuk itu, perlu dilakukan program pembersihan kotoran itik atau pengapuran lantai kandang/litter secara teratur, tetapi tidak mengganggu produksi.

c) Manajemen ventilasi. Sirkulasi udara dalam kandang harus baik sehingga amoniak dapat diminimalkan. Semakin banyak jumlah itik, oksigen yang dibutuhkan juga semakin banyak.

d) Pengaruh faktor lingkungan, terutama cuaca dan suhu. Pengaruh suhu yang berubah-ubah secara ekstrim akan menyebabkan itik stres sehingga mudah terserang penyakit. Selain itu, faktor lingkungan lain seperti pergantian tenaga kandang, perubahan warna seragam kandang di tengah periode produksi, dan banyaknya orang yang masuk ke dalam kandang, dapat menyebabkan itik stres.

 

Sumber: Buku Itik Petelur Unggul