Inilah Beberapa Kandungan Yang Terdapat Pada Buah Avokad

Pertanianku – Buah tidak hanya lezat dan segar, tapi juga mengandung berbagai nutrisi penting yang sangat baik bagi kesehatan. Hal ini tentunya bukan hal yang baru bagi Anda. Namun, pernahkah Anda berpikir untuk melakukan pengobatan dengan buah-buahan? Hal ini tentu sangat menarik karena obat biasanya identik dengan herbal—tanaman obat—sesuatu yang tidak mengenakkan. Tapi, dengan terapi buah, Anda bisa memulihkan dan memperbaiki kesehatan sekaligus mengonsumsi buah yang disukai. Seperti buah avokad. alpukat121115b Avokad berasal dari kawasan Amerika Tengah. Kini, buah ini ditanam di kawasan tropis dan subtropis, termasuk juga di Indonesia. Buah berjuntai, bulat, bujur telur atau berbentuk buah pir, panjang hingga 20 cm dan lebar 15 cm. Buah hijau saat muda atau hijau kekuningan berbintik ungu, ungu atau hampir hitam setelah masak, tergantung varietas. Kulit buah licin atau kasar. Isi daging buah berwarna kuning semburat hijau. Berbiji satu, besar, dan di dalamnya terdapat isi buah, bentuk bulat berdiamater 2,5—5 cm, warna putih kemerahan. Setengah buah avokad mengandung 57 μg folat yang memenuhi 14% kebutuhan sehari. Kandungan kaliumnya juga tinggi, menyediakan 548 mg yang memenuhi 16% kebutuhan sehari. Kandungan fosfornya yang cukup tinggi sangat berguna untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Satu cangkir buah avokad mengandung 120 mg fosfor yang memenuhi 12% dari kebutuhan sehari. Sejumlah fitokimia terkandung di dalam avokad. Zat-zat itu antara lain saponin, flavonoid, alkaloid, karotenoid, lutein, tanin, asam pantotenat, asam oleat, lesitin, niasin, vitamin (A, B1, B2, C, E, K, biotin), mineral (fosfor, zat besi, tembaga, kalium, magnesium, zink), dan serat. Sekitar 90% kandungan di dalam avokad adalah lemak yang 80% berupa asam oleat, lemak tidak jenuh tunggal yang menguntungan bagi kesehatan. Di antaranya menurunkan kadar LDL (low density lipoprotein), kolesterol total, dan trigliserida, serta menstabilkan kadar gula darah. Kandungan serat dan asam lemak tak jenuh tunggal memiliki aktivitas antiradang dan antioksidan yang bersama-sama dengan vitamin C, E, dan glutation dapat melindungi pembuluh darah arteri dari kerusakan akibat timbunan LDL. Kandungan lemak tidak jenuh tunggal itu juga baik bagi penderita diabetes melitus. Kandungan beta-silosterol dapat mengurangi penyerapan kolesterol pada usus.