Inilah Beberapa Penyesuaian Agar Tidak Rugi Dalam Beternak Ayam Kampung

Pertanianku – Setelah mengetahui faktor atau sumber kerugian, langkah selanjutnya adalah melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang terjadi. Ada beberapa macam penyesuaian yang dapat dilakukan sesuai dengan perubahan yang terjadi. Berikut adalah beberapa penyesuaian yang dapat dilakukan agar tidak rugi dalam beternak ayam kampung.

Ayam kampung 4

1) Lihat dahulu biaya tetap, apakah biaya tetap masih bisa tertutup? Bila masih tertutup maka teruskan usaha peternakan Anda, hanya perlu mengurangi penjualan pada saat harga sedang buruk. Bila harga yang buruk adalah harga telur maka Anda harus tetap menjualnya karena telur tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Jangan kawatir, masih ada daging yang bisa dijual. Selama biaya produksi masih tertutup, minimal hasil penjualan telur dan ayam masih bisa menutupi pembelian makanan atau minimal dua kali biaya makanan maka teruskan saja kegiatan produksi peternakan Anda.

2) Bila biaya tetap sudah tidak tertutup maka tindakan penyelamatan berupa tindakan penyesuaian harus dilakukan. Kurangi atau sesuaikan sumber daya atau material yang paling banyak memakan biaya. Dalam peternakan ada dua biaya terbesar, yaitu biaya makanan pada biaya variabel dan biaya tenaga kerja bulanan pada biaya tetap. Penyesuaian yang dilakukan misalnya dengan mencari bahan makanan alternatif atau melakukan pengurangan tenaga tetap.

3) Bila keadaan sudah begitu buruk yang dicerminkan dengan modal usaha Anda sudah terkuras terus-menerus maka “jangan bunuh diri”. Artinya jangan mematikan peran Anda sebagai peternak atau pengusaha. Langkah yang perlu ditempuh yaitu mengosongkan kelompok kandang.

4) Bila keadaan di luar peternakan beres yang dicerminkan dari lancarnya peternakan ayam kampung orang lain, tetapi peternakan Anda limbung maka faktor internal yang harus disesuaikan. Bila Anda bekerja sangat lelah dan serba ruwet maka perbaiki sumber daya bukan teknis, seperti melakukan penyesuaian administrasi, organisasi, dan manajemen peternakan. Bila masalahnya teknis peternakan (ayam terkena tetelo, badan kurus, dan lain-lain) maka faktor teknis yang harus dicermati.