Pertanianku – Kendala yang sering dialami para pembudidaya udang dalam menjalankan bisnisnya adalah serangan penyakit pada udang. Faktor inilah yang dapat memicu kegagalan dalam budidaya udang. Oleh sebab itu, penyakit udang masih dianggap sebagai sumber kegagalan terbesar dalam budidaya udang di tambak. Untuk itulah para petambak harus mengetahui beberapa ciri jika udang terserang penyakit sehingga dapat mengendalikannya sejak dini.
Keberhasilan dalam budidaya udang sendiri sangat tergantung pada 5 faktor, yaitu daya dukung tambak dan lingkungannya, kualitas benur yang ditebar, manajemen dasar tambak dan kualitas air, kualitas pakan dan manajemen pakan, serta manajemen kesehatan udang dan pengendalian hama penyakit.
Bagi Anda yang memiliki usaha budidaya udang, ada baiknya mengetahui ciri-ciri udang yang terserang penyakit.
- Perut kosong
Ketika terserang penyakit, biasanya udang akan lebih sedikit makan. Bahkan, jika penyakitnya semakin parah, udang sama sekali tidak akan makan. Perut yang kosong merupakan tanda awal udang sakit.
- Ekor udang tidak mekar
Udang yang dalam keadaan lemah tidak akan mampu menggerakkan ekornya dengan lincah seperti biasa. Dan jika dilihat, udang yang sakit ekornya tidak melengkung.
- Warna permukaan tubuh memuda dan jaringan otot putih keruh
Udang yang mulai sakit biasanya akan ditandai dengan kulit yang mengeras. Warna jaringan otot akan menjadi putih buram atau kemerahan, ketika sakitnya bertambah parah.
- Mata pucat dan gerakan menjadi lambat
Udang yang sedang sakit biasanya akan sering muncul ke permukaan dan mengapung di tepi tambak. Untuk itu, segera periksalah matanya dengan lampu. Ciri udang yang sehat akan menyingkir saat melihat cahaya dan matanya akan berwarna merah. Sementara itu, ciri udang yang sedang sakit matanya akan berubah pucat dan berwarna putih serta jika terkena cahaya gerakan menghindarnya sangat lambat. Untuk mendeteksi hal ini, petambak sebaiknya memeriksa tepi tambak di malam hari sebelum pemberian pakan terakhir.
Di samping gejala klinis tersebut, masih ada tanda sakit lain yang memerlukan analisis teliti, misalnya warna feses (kotoran) yang tidak seperti biasanya, warna buram pada batang mata, dan mengembungnya mata pada udang muda. Ketika gejala penyakit sudah muncul, petambak harus secepat mungkin memperbaiki kondisi tambak yang buruk seperti air yang keruh, kurang baiknya aerasi, dan pergantian air.