Pertanianku – Kol atau kubis merupakan salah satu sayuran yang cukup populer di Indonesia. Banyak masakan khas Indonesia menggunakan kol sebagai bahan pelengkapnya. Namun, tahukah Anda jika terlalu sering mengonsumsi kol ternyata berbahaya?
Sayuran kol sendiri berasal dari wilayah Eropa yang sudah tersebar luas di berbagai belahan bumi kita, terutama di Indonesia sudah tidak heran lagi dengan kol. Ini karena kol dapat kita jumpai di berbagai pasar tradisional dan supermarket.
Banyak masyarakat Indonesia memanfaatkan kol sebagai olahan campuran sayuran. Bahkan, ada yang menjadikannya sebagai menu lalapan utama. Hal ini karena kol dipercaya banyak mengandung serat dan vitamin yang baik untuk tubuh kita. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa kol juga berbahaya untuk tubuh kita jika mengonsumsinya secara berlebihan?
Berikut beberapa dampak negatif jika terlalu sering mengonsumsi kol.
- Diare
Diare dapat terjadi oleh beberapa faktor seperti bakteri dan hal lainnya. Mengonsumsi kol atau kubis secara berlebih dapat memicu terjadinya diare karena kol mengandung serat yang sangat tinggi dan membuat saluran usus lebih ekstra dalam bekerja. Jika Anda sedang menjalani terapi kanker, disarankan agar tidak mengonsumsi kol atau kubis.
- Perut kembung
Kubis/kol mengandung riffinose yang tinggi. Riffinose adalah senjenis gula dengan kandungan karbohidrat komplek. Zat tersebut akan susah dicerna oleh lambung. Hal ini dapat mengakibatkan gejala seperti perut kembung bahkan sering bersendawa.
- Menyebabkan darah encer
Kol banyak mengandung vitamin seperti vitamin K yang membantu pembekuan darah. Akan tetapi, jika Anda terlalu banyak makan sayuran ini bisa mengakibatkan darah semakin encer. Jadi, konsumsilah kubis dengan jumlah/porsi yang dianjurkan, 2 cangkir setiap harinya.
- Kekurangan yodium
Kol mengandung senyawa yang bernama glucosinulate. Hal tersebut dapat memicu terjadinya kekurangan yodium pada tubuh. Ini karena glucosinulate mengandung zat berbahaya seperti sulfur dan nitrogen yang dapat menghalangi hormon tiroid.