Inilah Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Cacing Sutera

Pertanianku – Pada prinsipnya, pengangkutan cacing sutera yang baik bertujuan untuk mempertahankan kehidupan cacing sutera selama masa pengangkutan sampai ke tempat tujuan. Hal ini biasanya berlaku untuk pengangkutan jarak jauh dan waktu yang dibutuhkan cukup lama diperlukan. Dengan demikian, dibutuhkan perlakuan-perlakuan khusus untuk mempertahankan kelangsungan hidup cacing sutera. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pengangkutan adalah kualitas cacing sutera, oksigen, suhu, pH, CO2, amoniak, kepadatan, dan aktivitas cacing sutera.

Aspek Sosial Budi Daya Cacing Sutera

  1. Kualitas cacing sutera

Kualitas cacing sutera yang akan didistribusikan harus dalam keadaan sehatdan baik. Cacing sutera yang kualitasnya rendah memiliki tingkat kematian  yang lebih tinggi, terutama jika waktu pengangkutannya cukup lama. Baik atau tidaknya kualitas cacing sutera ini dipengaruhi oleh proses penampungan/karantina yang dilakukan sebelumnya.

  1. Oksigen

Walaupun kebutuhannya tidak sebanyak ikan, cacing sutera jugamembutuhkan oksigen. Kemampuan cacing sutera untuk menggunakan  oksigen tergantung pada perubahan kualitas air di sekitarnya, yaitu suhu, pH, CO2, dan amoniak. Dasar yang digunakan untuk mengukur konsumsiO2 oleh cacing sutera selama transportasi adalah bobot dan suhu air. Jika lingkungannya memburuk, cacing sutera akan mengonsumsi lebih banyak oksigen.

  1. Suhu

Suhu merupakan faktor yang penting dalam transportasi cacing sutera.Untuk pengangkutan, suhu idealnya sekitar 15—20O C. Jika kisaransuhunya berada di atas itu, cacing sutera akan stres, lalu mati.

  1. pH, CO2, dan amoniak

Nilai pH air merupakan faktor kontrol yang bersifat teknik akibat kandungan CO2 dan amoniak. CO2 sebagai hasil respirasi cacing sutera akan mengubah pH air menjadi asam selama transportasi. Nilai pH optimal selama transportasi cacing sutera hidup adalah 7—8. Perubahan pH menyebabkan cacing sutera menjadi stres. Untuk menanggulanginya, dapat digunakan larutan buffer (misalnya perasan kunyit) yang dapat menstabilkan pH air selama transportasi. Sementara itu, amoniak merupakan nitrogen anorganik yang berasal dari ekskresi organisme perairan, penguraian senyawa nitrogen oleh bakteri pengurai, serta limbah industri atau rumah tangga. Peningkatan amoniak dalam wadah pengangkutan dapat menyebabkan kematian pada cacing sutera.

  1. Kepadatan dan aktivitas cacing sutera

Pada pengangkutan, ada perbandingan yang harus diketahui antara volume air dan cacing sutera yang akan diditribusikan. Perbandingan antara volume cacing sutera dan volume air selama transportasi tidak boleh lebih dari 1 : 3. Jika cacing sutera yang dimasukkan ke dalam wadah transportasi terlalu banyak, akan terjadi ketidakseimbangan di dalamnya, misalnya persaingan oksigen. Hal itu dapat menyebabkan cacing sutera cepat mati.

 

Sumber: Buku Beternak Cacing Sutera Secara Modern