Inilah Kandungan dari Manggis

Pertanianku – Buah manggis mengandung gula sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Sementara itu, komposisi bagian buah yang dimakan per 100 g meliputi 79,2 g air; 19,8 g karbohidrat; 17 mg fosfor; 0,5 g protein; 0,3 g serat; 11 mg kalsium; 0,9 mg besi; 14 IU vitamin A; 66 mg vitamin C; 0,09 mg vitamin B (tiamin); 0,06 mg vitamin B2 (riboflavin); dan 0,1 mg vitamin B5 (niasin).

Kandungan Manggis

Manggis juga dikenal sebagai pewarna alami. Kulit manggis mengandung sejumlah pigmen yang berasal dari dua metabolit, yaitu alpha mangostin dan β-mangostin. Jika semua kandungan yang terdapat pada buah manggis tersebut diekstraksi, akan didapati bahan pewarna alami berupa antosianin yang menghasilkan warna merah, ungu, dan biru. Kulit buah manggis juga mengandung flavan-3,4-diols, yang tergolong senyawa tanin dan dapat digunakan sebagai pewarna alami pada kain.

Selain pewarna, kulit buah manggis juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Itu karena senyawa xanthone yang banyak terkandung di dalam kulit buah. Bahkan, kandungan senyawa xantone pada kulit buah 27 kali lebih banyak daripada yang terkandung di dalam daging buah manggis. Xanthone ialah suatu bahan kimia aktif dengan struktur cincin 6 karbon dan kerangka karbon rangkap. Oleh karena itu, xanthone sangat stabil dan serbaguna ketika berada dalam tubuh.

Setidaknya ada sekitar 40 jenis xanthone yang terdapat di kulit buah manggis. Sebut saja mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alpha mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, epikatekin, garciniafuran, mangoxhantone, dan gartanin. Nilai kandungan xanthone-nya pun mencapai 17.000—20.000 ORAC per 100 ons (sekitar 2.835 g kulit).

Di antara jenis xanthone pada manggis, yang diketahui paling bermanfaat adalah alpha mangostin dan gamma mangostin. Alpha mangostin yang berupa zat kuning yang diambil dari kulit batang atau getah manggis merupakan jenis xanthone yang pertama kali diisolasi dari manggis pada tahun 1855. Penelitian terbaru Osaka Medical College di Osaka, Universitas Kyoto di Kyoto, Osaka Health Science University, dan Gifu Pharmaceutical University di Gifu membuktikan secara in vivo keandalan alpha mangostin. Senyawa turunan xanthone tersebut terbukti menghambat pertumbuhan tumor dan metastasis pada kanker rahim.

Sebagai antioksidan nomor wahid, xanthone ampuh membantu mengusir radikal bebas, menghambat penuaan, dan mengontrol penyakit degeneratif seperti arthritis. Xanthone juga berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sebagai terapi untuk penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung iskemik, hipertensi, dan atherosklerosis alias penyumbatan dalam pembuluh darah. Selain bermanfaat sebagai antioksidan, buah manggis juga berkhasiat sebagai antibakteri, antikanker, antijamur, antimikroba, dan antiradang. Kemampuan tersebut membuatnya menjadi lawan bagi gangguan radang saluran kemih, amandel, pendarahan usus, obat cacing alami, wasir, disentri, diare, sariawan, dan tumor. Kulit manggis juga berisi senyawa tanin, resin, serta crystallizable mangostin yang bereaksi positif bagi tubuh dan bermanfaat membuang asam urat sehingga cocok bagi penderita rematik. Konsumsi xanthone selama 30 hari berturut-turut bisa membuat wajah tampak lebih muda.

Xanthone yang bersifat sebagai antidiabetik telah dibuktikan oleh seorang peneliti di Jepang. Mangiferin, sebagai salah satu komponen dari xanthone mampu menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan dengan kasus diabetes tipe II. Riset tersebut menyimpulkan bahwa kemungkinan besar mangiferin dapat dijadikan sebagai antidiabetik dengan cara menurunkan resistensi insulin.

Sebuah riset membuktikan, xanthone di kulit manggis terbentuk sejak buah berumur satu bulan setelah bunga mekar. Pada umur satu bulan, kadar xanthone di kulit manggis sebesar 14,67 mg/g.

 

Sumber: Buku Ramuan dan Khasiat Kulit Mangis