Pertanianku – Belut (Synbranchidae) merupakan salah satu jenis hewan yang hidup di daerah tropis. Belut juga termasuk ke dalam jenis ikan. Namun, belut bisa bernapas di udara. Biasanya, hewan ini ditemukan di sawah karena lebih suka bersembunyi di tanah lumpur walaupun agak sulit untuk mendapatkannya.
Belut memiliki tekstur tubuh yang cukup panjang dibanding jenis ikan lainnya. Selain itu, belut mempunyai ekor sirip memanjang dan tidak memiliki tulang rusuk. Belut dapat menjadi bahan pangan layaknya ikan konsumsi. Bahkan, olahan belut memiliki rasa yang sangat lezat dan gurih.
Terdapat dua jenis belut yang banyak ditemukan di Indonesia, yaitu belut sawah dan belut rawa. Jika ingin mengonsumsi belut yang banyak dagingnya, pilihlah belut sawah yang memiliki rasa lebih lezat. Tidak hanya lezat, tetapi belut memiliki segudang kandungan gizi yang dibutuhkan oleh manusia.
Kandungan gizi yang ada pada belut salah satunya protein. Kandungan protein yang terkandung jumlahnya melebihi kandungan protein yang ada di dalam telur, yaitu 12,8 gram per 100 gram dan setara dengan protein pada daging sapi, yaitu 18,4 gram per 100 gram. Dalam protein belut terdapat asam amino esensial, yaitu leusin dan isoleusin yang sangat baik untuk keseimbangan nitrogen dan pertumbuhan.
Leusin yang termasuk asam amino esensial berfungsi membantu perombakan dan pembentukan dari protein otot. Selain itu, asam glutamat untuk meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh dan asam aspartat yang dapat membantu kerja dari neurotransmitter. Asam glutamat ini yang menyebabkan belut menjadi lebih enak dan gurih.
Leusin merupakan asam amino maka ariginin merupakan asam amino non-esensial yang berpengaruh dalam pembentukan hormon pertumbuhan atau HGH (human growth hormone). Selain dapat mengurangi tumpukan lemak dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan otot, senyawa ini dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.
Kandungan lain belut sebagai berikut.
- Fosfor yang jumlahnya 2 kali lipat dari telur dan dapat menguatkan tulang dan gigi serta mengurangi terkena osteoporosis.
- Kaya akan vitamin misalnya vitamin A yang dapat membantu pemeliharaan sel epitel dan vitamin B yang menjaga sistem metabolisme tubuh. Selain itu, belut juga mengandung vitamin D yang berfungsi membantu penyerapan kalsium dan mencegah pelepasan kalsium pada tulang.
Belut merupakan salah satu daging yang memiliki kandungan lemak tinggi (27 gram/100 gram). Dengan begitu, bagi orang yang memiliki kolesterol tinggi tidak dianjurkan mengonsumsi belut dalam keadaan banyak. Namun, daging belut memiliki manfaat dan khasiat yang bagus untuk tubuh. Berikut manfaat belut jika dikonsumsi.
- Menambah stamina karena kandungan kalori sejumlah 303 kkal/100 gram dan lebih tinggi dibandingkan telur dan daging sapi.
- Sumber protein untuk membangun sel yang rusak.
- Meningkatkan kekuatan otot.
- Menghambat sel kanker payudara.
- Mencegah anemia karena kandungan zat besi sebanyak 20 mg/100 gram.
- Memperkuat tulang karena mengandung fosfor yang tinggi.