Pertanianku – Melinjo (Gnetum gnemon Linn) merupakan tumbuhan tahunan berbiji terbuka berbentuk pohon yang berumah dua (dioecious, ada individu jantan danbetina). Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahanbangunan. Daunnya tunggal berbentuk oval dengan ujung tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan berbunga.
Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80–100 kg, Bila tidak dipangkas bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah. Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
Melinjo telah lama dikenal sebagai salah satu bahan untuk pembuatan emping, yang dikenal dengan emping melinjo. Selain umum dibuat emping, untuk mengonsumsi biji melinjo juga biasa dilakukan dengan hanya merebusnya saja. Melinjo memiliki citarasa setengah pahit. Namun, juga gurih dan lezat. Bagi sebagian orang percaya bahwa melinjo dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Berikut mengenai melinjo dan manfaatnya bagi kesehatan.
Menurut penelitian yang pernah dilakukan, manfaat melinjo ternyata kaya akan antioksidan yang dapat memperkuat ketahanan tubuh dari radkal bebas. Hal ini seperti yang telah dilakukan penelitian oleh seorang Peneliti dari Universitas Jember, Tri Agus Siswoyo. Tri menilai bahwa aktivitas antioksidan dalam biji melinjo setara dengan vitamin C. Aktivitas antioksidan melinjo ini diperoleh dari konsentrasi proteinnya yang tinggi, yaitu 90–10% untuk setiap biji melinjo.
Protein utama pada biji melinjo inilah yang dipercaya sangat efektif untuk menanggulangi radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit seperti hipertensi, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah, serta penuaan dini.
Menurut Tri, melinjo memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai bahan suplemen kesehatan karena kandungan protein fungsionalnya. Selain itu, melinjo adalah tanaman yang mudah tumbuh subur, sehingga sangat gampang diperoleh dimana saja.
Sampai saat ini sudah ada studi resmi tentang penggunaan protein pada biji melinjo sebagai sumber antioksidan. Bahkan, jika penggunaan peptida antioksidan dari hidrolisis biji Gnetum gnemon ini berhasil, maka akan tersedia suplemen nutrasetikal alternatif yang murah dan aman.
Hingga saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan tinggi. Mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji melinjo yang ditelitinya, Tri menemukan protein yang paling potensial adalah dari bijinya. Dari hasil penelitian menunjukkan antioksidan pada biji melinjo setara dengan aktivitas antioksi dan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Untuk mendapatkan manfaat melinjo, kita dapat memakan biji melinjo stelah direbusnya terlebih dahulu. Biji melinjo juga dapat digunakan sebagai campuran untuk masakan sayur. Bahkan tak hanya bijinya, bunga melinjo, daun melinjo bahkan kulit biji melinjo juga nikmat dibuat sayuran, walaupun konsentrasi protein tertinggi terdapat pada bijinya. Manfaat melinjo yang tinggi antioksidan juga telah dimanfaatkan oleh aktivis obat dan tanaman, Pudji Rahayu, dari Bekasi. Ia sering memanfaatkan biji melinjo sebagai ramuan untuk menambah daya tahan tubuh. Manfaat antioksidan dari melinjo sebenarnya sangat tinggi, sayangnya orang lebih kenal dengan melinjo hanya karena kandungan purin penyebab asam uratnya yang tinggi
Efek samping yang ditimbulkan jika mengonsumsi melinjo bagi penderita asam urat sebaiknya memang tidak memakan biji melinjo, karena ia tinggi purin yang dapat berisiko asam urat. Bagi yang kadar asam uratnya normal, makan melinjo janganlah berlebihan. Dosis yang dianjurkan untuk konsumsi normal, cukup segenggam biji melinjo yang direbus dalam sehari. Sebelum direbus, biji melinjo harus dicuci hingga benar-benar bersih.