Pertanianku – Bagi Anda para pecinta kelinci, memiliki kelinci dengan bulu yang lebat pasti menjadi dambaan. Salah satu jenis kelinci yang berbulu lebat adalah kelinci anggora. Kelinci anggora merupakan salah satu kelinci yang banyak dipelihara, baik untuk peliharaan maupun bisnis jual beli kelinci kepentingan industri (diambil bulunya).
Bagi Anda yang memiliki kelinci anggora di rumah pastilah memiliki kendala yang umum terjadi seperti bulu kusut atau bulu rontok. Hal ini wajar terjadi karena kelinci adalah salah satu hewan yang bersih.
Kelinci suka menjilati bulunya sendiri. Jika Anda melihatnya, itu berarti kelinci sedang membersihkan diri. Akan tetapi, jilatan tersebut akan meninggalkan air yang menyebabkan bulu kusut. Belum lagi karena terkena tetesan air minum, air seni, dan lainnya. Selain tidak enak dilihat, bulu gimbal dan kusut juga memperbesar kemungkinan terkena penyakit scabies.
Ada beberapa faktor lain termasuk penyakit yang dapat menyebabkan kerontokan bulu kelinci anggora yang terjadi secara berlebihan. Beberapa dari faktor-faktor tersebut sebagai berikut.
- Membuat sarang
Seekor induk yang hamil akan menarik bulunya yang berlebihan untuk menambahkan ke sarang untuk anak-anaknya sebelum mereka lahir.
Pada beberapa tingkatan, bulu rontok adalah normal. Kelinci yang normal selama proses perawatan diri akan menghilangkan bulunya dan menelannya. Setiap kali Anda melihat kelinci mengalami kerontokan, kelinci tersebut harus mendapatkan jerami/hay/rumput kering dalam jumlah banyak untuk menghindari hairballs (kelinci memakan bulu dalam jumlah berlebihan yang dapat mengakibatkan bertumpuknya bulu di dalam pencernaannya dan berakibat fatal).
Dominasi perilaku yang ditunjukkan oleh kelinci lain bisa memicu stres. Jika seekor kelinci mengalami stres, bulunya akan rontok. Hal-hal yang membuat kelinci stres antara lain kebosanan, ketakutan, kebisingan, perubahan lingkungan, rasa sakit, dan kelinci tertekan. Kondisi-kondisi tersbut akan menyebabkan kerontokan bulu pada kelinci.
- Infeksi
Infeksi biasanya ditandai oleh munculnya bakteri atau jamur yang dapat menyebabkan kerontokan. Sementara itu, infeksi luka pada tubuh kelinci disebabkan oleh perilaku menggosok, menggaruk, atau menggigit.
- Penyakit kulit
- Parasit seperti tungau dan kutu akan membuat kelinci Anda stres sehingga menyebabkan kerontokan.
- Tungau bulu yang hidup pada kulit kelinci akan memakan lapisan atas kulit dan kemudian masuk ke liang kulit di bawah. Gejala yang timbul antara lain kulit gatal, mengelupas, dan adanya area tubuh yang luka. Sering adanya kasus kehilangan bulu di belakang telinga, leher, dan bokong serta sepanjang sisi badannya. Hal ini dapat terlihat cukup jelas. Periksa kulit untuk luka penampilan berkerak, kulit yang mengelupas dan terbuka atau peradangan.
- Periksa tanda-tanda jamur kurap. Hilangnya bulu biasanya akan merata dan ditandai dengan kebotakan yang relatif bulat dan memiliki tepi yang agak berbeda.
- Kudis adalah penyakit biasanya ditandai dengan kerak berwarna krem keputihan, biasanya dimulai sekitar perbatasan telinga, tepi kelopak mata, hidung, mulut, dan jari-jari kaki. Kerak sering memiliki bau yang tidak menyenangkan, terutama di telinga. Hewan dengan kudis dapat kehilangan sejumlah besar rambut yang sering bisa sangat lambat untuk tumbuh kembali.
Jika kerontokan bulu pada kelinci terus terjadi, sebaiknya Anda membawanya ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan secara menyeluruh.