Inilah Proses Pemijahan Ikan Tambakan

Pertanianku – Keberhasilan pemijahan ikan tambakan di kolam ditentukan oleh tersedianya induk-induk yang baik serta persiapan tempat yang sesuai dengan kebiasaan hidup dan berkembang biak tambakan di alam. Padat tebar pemijahan sepasang induk memerlukan luas kolam 0,3—0,5 m2.

Inilah Proses Pemijahan Ikan Tambakan

  • Konstruksi kolam pemijahan

Seperti konstruksi kolam pemijahan ikan pada umumnya, kolam pemijahan ikan tambakan sebaiknya juga dilengkapi pintu pemasukan dan pengeluaran air. Pintu tersebut sama-sama diberi saringan berupa kain kasa. Kolam pemijahan dibuat persegi panjang dengan luas minimal 4 m2 atau disesuaikan dengan luas lahan.

Selain sebagai tempat pemijahan, kolam pemijahan pada budi daya tambakan berfungsi juga sebagai kolam penetasan telur dan perawatan benih hingga berumur sekitar 30 hari. Namun, bila lahan pekarangan mencukupi, dapat dibedakan kolam pemijahan dengan kolam perawatan benih. Kolam pemijahan terletak di sebelah atas kolam perawatan benih. Jadi, benih ditampung di kolam pemijahan selama seminggu sebelum dipindahkan ke kolam perawatan benih. Cara pemindahannya pun cukup sederhana, yaitu hanya dengan mengalirkan air dari kolam pemijahan ke kolam perawatan benih.

  • Persiapan kolam

Pematang kolam sebelumnya harus mendapat perhatian utama dalam persiapan, terutama pada kolam tanah. Rumput-rumput dibabat habis sampai bersih. Selain itu, bagian kolam yang bocor atau tidak beres akan terlihat sehingga bisa ditanggulanginya dengan segera dan tidak perlu menunggu setelah kolam terisi air. Kolam dikeringkan selama 2—3 hari bila panasnya terik. Namun, bila cuaca agak mendung, pengeringan bisa lima hari. Tujuannya, agar tanah dasar kolam melepaskan gas-gas pengganggu. Oleh karena itu, bersamaan dengan pengeringan, sebaiknya diadakan pembalikan lumpur dasar kolam, terutama kemalir. Bila terjadi retak-retak pada dasar kolam, itu tandanya kolam siap dialiri air. Permukaan kolam, terutama bagian pinggir atau tepinya ditutup lapisan jerami segar untuk membantu induk tambakan mencari tempat terlindung yang strategis saat memijah.

  • Pemijahan

Setelah persiapan kolam dirasa cukup, air baru segera dimasukkan ke dalam kolam. Pemasukan air dilakukan pagi hari pada pukul 06.00. Sambil mengisi air, tidak ada salahnya mengecek sekali lagi kolam pemijahan. Setelah air mencapai ketinggian 40—70 cm, induk-induk dilepaskan ke kolam dan diusahakan tidak melebihi pukul 10.00.

Induk akan memijah pada lewat tengah malam atau menjelang subuh, sekitar pukul 02.00—04.00 pagi. Pemijahan ikan tambakan akan ditandai dengan terciumnya bau amis pada permukaan air kolam. Telur akan terlihat bergaris tengah 1—1,5 mm dan terapung karena adanya lapisan globul lemak. Telur yang baru dibuahi dan hidup berwarna kuning keputih-putihan dan berubah menjadi kehitaman pada hari berikutnya. Telur yang tidak dibuahi akan mati dan berwarna kelabu atau putih. Telur-telur akan menetas dalam waktu 24 jam.

Larva yang baru menetas akan terapung dengan perut di atas dan banyak mengandung pigmen. Setelah berumur dua hari, larva akan berenang dengan perut di bawah. Hingga mencapai hari keempat, benih masih belum aktif berenang, tetapi tetap tinggal diam di dalam jerami. Larva atau benih pada umur tersebut belum membutuhkan pakan dari luar sebab masih disuplai dengan kuning telur yang menempel di tubuhnya.

Setelah tujuh hari, kolam yang telah terisi benih tambakan dipupuk dengan pupuk kandang 0,2 kg/m2 dan pupuk hijau sebanyak 0,4 kg/m2. Kolam dapat pula ditambahkan pupuk TSP yang telah dilarutkan terlebih dahulu dalam air dengan jumlah 0,1 kg/m2 dan boleh diulang setiap minggu sekali. Pemupukan tersebut sebagai upaya untuk menumbuhkan plankton. Dengan adanya pemupukan, diharapkan pertumbuhan benih akan pesat. Untuk menambah pakan induk-induk tambakan, sebaiknya diberikan pakan dedak.

Bila kolam pemijahan terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan benih, kolam pemeliharan benih harus dipersiapkan terlebih dahulu dengan pengeringan dan pemupukan. Pupuk kandang yang digunakan ukurannya lebih banyak, yaitu 1 kg/m2 karena benihnya belum ada. Persiapan kolam ini biasanya bersamaan saat pelaksanaan pemijahan induk. Dengan demikian, saat benih berumur tujuh hari, kolam sudah siap dengan pakan alami yang dibutuhkan benih.

  • Hasil benih

Kualitas induk sangat menentukan hasil benih yang dihasilkan. Induk-induk muda dan baru pertama kali dipijahkan, biasanya akan menghasilkan benih yang tidak begitu banyak. Hal yang sama juga terlihat pada induk-induk yang telah berulang kali menghasilkan benih. Semakin banyak pemijahan, benih yang dihasilkan semakin sedikit.

 

Sumber: Buku Budidaya 25 Ikan di Pekarangan