Pertanianku – Landak pertama muncul di muka bumi lebih dari 15 juta tahun silam. Artinya, sebelum mammoth, harimau, dan badak prasejarah muncul, satwa ini sudah ada. Saat hewan purbakala lainnya punah, landak masih bertahan hidup hingga sekarang. Hal itu menunjukkan tingginya kemampuan landak untuk beradaptasi terhadap lingkungan.
Adalah bangsa Romawi yang pertama memiliki ide untuk menjinakkan landak, yakni pada tahun 4 SM. Mereka memelihara dan mengembangbiakkan landak sebagai penghasil daging dan duri. Pada saat ini, perkembangan landak sebagai tren hewan peliharaan sebenarnya masih relatif baru. Landak diprediksi mulai diperdagangkan pada tahun 1980-an. Bahkan saat ini, landak masih dianggap satwa eksotis karena belum lazim dipelihara kalangan umum. Selain itu, landak masih mempertahankan sebagian besar insting alaminya, misalnya kewaspadaan terhadap predator, termasuk manusia.
Ada beberapa jenis landak yang dijual sebagai hewan peliharaan, antara lain african pygmy (Atelerix albiventris), landak eropa (A. algirus), landak mesir (Hemiechinus auritus), dan landak india(Hemiechinus collaris). Namun, landak kerdil asal Afrika sejauh ini merupakan jenis yang paling populer sebagai peliharaan. Sejak didomestikasi, sudah banyak variasi landak mini yang berhasil ditemukan, misalnya jenis albino, pinto, serta salt and pepper.
Meski berasal dari Afrika, hewan ini awalnya dikembangkan di Amerika Serikat dan masuk ke Indonesia tahun 1997. Walaupun peredarannya masih terbatas, sudah mulai bermunculan peternak dan pebisnis satwa ini.
Sumber: Buku Hewan Kesayangan Mini dan Eksotis
