Inilah Standar Benih Tebar Lele

Pertanianku – Sudah banyak jenis lele yang beredar di masyarakat. Mulai dari varian dumbo yang awal beredar, lalu muncul sangkuriang, piton, masamo, paiton, sampai muncul varian terbaru saat ini yaitu sangkuriang 2 dan mutiara. Semua varian tersebut bisa dipilih asalkan sumbernya berasal dari breeder atau pembenih yang sudah berpengalaman dan terpercaya.

Saat ini, banyak oknum yang menjual benih dan induk lele dengan sembarang sebut. Padahal, mereka tidak tahu dengan pasti apa jenis lele yang mereka pelihara, lalu dijual. Bisa saja induk yang mereka gunakan berasal dari ikan-ikan yang berasal dari sisa pembesaran. Nah, hal itu yang membuat kualitas benih di generasi-generasi berikutnya semakin menurun. Amannya, belilah benih dari instansi pemerintah, misalnya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi atau Balai Benih Ikan (BBI) Cijengkol, Subang.

  • Dumbo

Varian ini masuk ke Indonesia tahun 1986. Merupakan hasil persilangan antara C. gariepinus jantan dengan C. fuscus betina. Spesies C. Fuscus sendiri merupakan lele lokal yang berasal dari Taiwan. Dumbo memiliki patil yang pendek dan tumpul. Namun, jika terkena patilnya, racun di dalamnya mampu membuat badan Anda merasa panas dingin selama beberapa hari. Sungutnya lebih panjang daripada lele lokal dengan tubuh cokelat kehitaman atau hijau kecokelatan serta terdapat bercak-bercak kelabu di bagian atas tubuhnya.

Awalnya, dumbo mampu mencapai bobot 10—15 ekor/kg dalam 70 hari. Namun, kualitasnya semakin menurun akibat terjadinya inbreeding atau perkawinan saudara karena seleksi induk yang salah. Akibatnya, pertumbuhan lambat, kelangsungan hidup rendah, abnormalitas meningkat, dan rentan penyakit. Akhirnya, bobot panen pun harus diperoleh dalam waktu lebih dari 3 bulan.

  • Sangkuriang

Akibat dari penurunan kualitas lele dumbo, instansi pemerintah dalam hal ini BBPBAT Sukabumi melakukan riset untuk mendapatkan varian baru yang kualitasnya melebihi dumbo. Melalui serangkaian riset, akhirnya didapatkan lele baru bernama sangkuriang. Jika ditelusuri, sangkuriang merupakan perbaikan genetik melalui persilangan antara dumbo betina generasi kedua (F2) dengan dumbo jantan generasi keenam (F6) dan lahirlah dumbo jantan F2-6. Kemudian, lele tersebut dikawinkan kembali dengan lele dumbo betina F2. Nah, akhirnya diperolehlah lele sangkuriang. Benih yang diperoleh dari hasil pemijahan induk lele sangkuriang tidak direkomendasikan untuk dijadikan induk kembali, tetapi hanya dapat digunakan untuk produksi lele konsumsi.

 

Sumber: Buku Paduan Praktis Pakan Ikan Lele