Pertanianku – Kebutuhan pakan pada awal periode layer (umur > 18 minggu) sebanyak 120 gram/ekor/hari. Bila dalam kelompok sudah mulai ada yang bertelur, pemberian pakan dapat ditingkatkan antara 130— 150 gram/ekor/hari. Bila pakan bermutu sedang, pemberian pakan ditingkatkan sampai 180 gram/ekor/hari. Pemberian pakan dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu pagi hari pukul 08.00 dan sore hari pukul 15.00. Pemberian pada sore hari harus memperhatikan ada-tidaknya sisa pakan pagi hari. Bila masih ada sisa pakan pagi, sebaiknya pemberian pakan sore dikurangi dan perlu dianalisa penyebab pakan pagi masihtersisa. Pakan disajikan dalam bentuk semibasah (lembap) agar itik mudah untuk makan dan pakan tidak banyak terbuang.
Untuk mengurangi efek itik nakal saat makan dan agar pakan tidak ada yang terbuang, tempat pakan dapat dikurung dengan ram bambu/ kayu sehingga hanya kepala itik yang masuk dan menjangkau pakan. Selain pakan konsentrat, itik layer perlu diberi pakan hijauan seperti pada itik grower yang bertujuan untuk meningkatkan warna kuning telur. Penggunaan tepung kepala udang atau kepala udang basah juga dapat meningkatkan kuning telur dan daya tetas telur.
Adapun faktor yang mempengaruhi tingkat kebutuhan pakan itik layer antara lain sebagai berikut.
■ Mutu pakan yang ditentukan oleh kadar protein dan asam aminonya. Pakan yang bermutu jumlah pemberiannya lebih sedikit dibandingkan dengan pakan yang mutunya kurang.
■ Jenis bahan pakan dan daya cerna pakan. Tiap jenis bahan pakan mempunyai kadar nutrisi yang berbeda dan daya cerna tiap bahan pakan juga berbeda karena terkait dengan tekstur bahan tersebut.
■ Ukuran (butiran/tepung) dan perlakuan (dikukus/direbus). Bahan pakan dalam bentuk tepung umumnya akan lebih mudah dicerna daripada yang berbentuk butiran. Sementara bahan pakan yang dikukus atau direbus akan mudah dicerna dibanding yang tidak dikukus.
■ Kondisi fisik bahan pakan (berjamur/busuk/tercampur material lain). Bahan pakan yang mengalami proses pengeringan yang kurang sempurna akan menyebabkan bahan berjamur atau busuk. Hal ini akan menghambat pencernaan itik, bahkan dapat menyebabkan keracunan.
■ Jenis itik, ukuran tubuh, dan produksi telur itik. Jenis dan ukuran tubuh itik yang lebih besar akan memerlukan pakan yang lebih banyak. Misalnya, itik alabio akan memerlukan lebih banyak pakan daripada itik mojosari, demikian juga pada tingkat produksi yang tinggi akan memerlukan pakan yang lebih banyak.
■ Kondisi lingkungan (musim hujan/kemarau). Pada musim hujan itik lebih banyak mengeluarkan panas untuk menghangatkan tubuhnya sehingga diperlukan lebih banyak pakan.
Sumber: Buku Beternak Itik Hibrida Unggul